finnews.id – Peristiwa itu terjadi di Kelurahan Kemelak, Kecamatan Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Selasa 28 Oktober 2025.
Seorang pria berinisial P (26) yang mengidap gangguan jiwa tewas ditembak polisi setelah menyerang petugas dengan parang. Aksi tegas ini dilakukan untuk menghentikan ancaman yang membahayakan keselamatan anggota kepolisian dan masyarakat.
Peristiwa itu terjadi di Kelurahan Kemelak, Kecamatan Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Selasa 28 Oktober 2025. Polisi membeberkan kronologi dan penyebab penembakan.
Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo menjelaskan, kejadian bermula saat P terekam kamera CCTV dan ETLE melakukan perusakan dua poslantas di depan Ramayana dan di simpang Unbara pada Selasa (28/10) pukul 02.15 WIB. P datang seorang diri mengendarai sepeda motor nomor polisi BG 6560 RC.
Pelaku lantas melempar kaca poslantas dengan batu hingga pecah. Polisi pun melakukan penyelidikan dan terungkap identitasnya.Pada pukul 08.00 WIB, tim gabungan Satreskrim Polres OKU mencoba melakukan penangkapan. Namun, P mengancam akan menyerang petugas dengan mengeluarkan parang dan benda hitam yang hendak dilemparkan.
“Petugas sudah memberikan beberapa kali tembakan peringatan ke atas sambil mundur. Tapi pelaku masih mendekati anggota sambil mengancam akan meledakkan anggota kita. Anggota sempat terjatuh, pelaku terus mendekat sambil menunjukkan gestur hendak melempar benda bulat hitam di tangannya itu,” ungkap Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo, Rabu 29 Oktober 2025.
Polisi yang merasa terancam lalu melepaskan dua tembakan ke arah P dan mengenai bahu dan perut. Anggota dibantu warga dan TNI membawa pelaku ke rumah sakit tetapi nyawanya tak tertolong lagi.
Endro menyebut hasil penyelidikan dan bukti media sosial milik pelaku, diketahui menaruh kebencian kepada Polri. Ia sempat menuliskan postingan menghina dan akan membunuh polisi tanpa sebab jelas.
“Sebelum melakukan penangkapan, saya mewanti-wanti anggota saat melakukan penangkapan karena pelaku tidak suka dengan polisi. Jadi harus waspada terhadap hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Endro.