finnews.id – Pernah merasa hidup sering apes, selalu sial, atau seperti ada saja yang menghambat? Dalam budaya Jawa, kondisi seperti itu bisa jadi disebabkan oleh sengkala istilah untuk nasib buruk atau energi negatif yang datang karena waktu atau tindakan yang tidak selaras dengan perhitungan tradisional.
Untungnya, ada cara menghindari sengkala berdasarkan primbon Jawa kuno yang sudah diwariskan turun-temurun sebagai panduan hidup harmonis dengan alam dan semesta.
Primbon Jawa bukan sekadar ramalan, tapi sebuah sistem pengetahuan tradisional yang menggabungkan astrologi Jawa, filosofi hidup, hingga tata laku spiritual.
Salah satu aspek penting dalam primbon adalah perhitungan waktu, weton (hari kelahiran), dan berbagai elemen alam yang dipercaya bisa memengaruhi kehidupan seseorang.
Lewat perhitungan ini, masyarakat Jawa tempo dulu bisa menentukan cara menghindari sengkala berdasarkan primbon Jawa kuno, termasuk kapan waktu terbaik untuk menikah, pindah rumah, memulai usaha, bahkan potong rambut.
Kenapa penting? Karena jika kita mengabaikan waktu-waktu yang dianggap “pamali” atau tidak selaras secara spiritual, maka bisa mengundang sengkala.
Itulah sebabnya, dalam masyarakat tradisional, banyak ritual atau tradisi yang dilakukan bukan asal-asalan, tapi sudah melalui perhitungan matang.
Mengetahui cara menghindari sengkala berdasarkan primbon Jawa kuno bisa menjadi salah satu cara menjaga hidup tetap selaras, tenang, dan terhindar dari energi negatif.
Apa Itu Sengkala?
Secara sederhana, sengkala adalah simbol dari kesialan atau nasib buruk, dan dalam tradisi Jawa, sengkala bisa datang dari banyak faktor, seperti melanggar larangan adat, memilih waktu yang salah untuk melakukan sesuatu, atau tidak selaras dengan weton pribadi.
Contohnya, menikah di hari yang “bentrok” dengan weton pasangan bisa dipercaya mendatangkan ketidakcocokan dan konflik dalam rumah tangga.
Sengkala juga bisa muncul saat seseorang berpindah rumah di hari yang tidak sesuai perhitungan primbon, sehingga rejeki seret, selalu sakit, atau merasa tidak betah, oleh karena itu pemahaman akan waktu yang tepat sangat penting.