finnews.id – Pertandingan Arab Saudi vs Irak di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia kembali menyedot perhatian besar. Kedua tim saat ini sama-sama berada di jalur penentuan menuju tiket otomatis ke putaran final. Duel di Jeddah bukan sekadar laga biasa, melainkan ujian terakhir siapa yang paling siap mengamankan posisi puncak grup. Arab Saudi datang dengan kepercayaan diri tinggi setelah performa stabil, sementara Irak berambisi menuntaskan mimpi tampil lagi di ajang dunia setelah hampir empat dekade. Mengutip Sports Mole, laga ini disebut sebagai duel penentu paling panas di babak keempat kualifikasi Asia.
Kondisi Terkini Kedua Tim
Arab Saudi tampil cukup meyakinkan sepanjang kualifikasi. Di bawah asuhan Herve Renard, tim berjuluk Elang Hijau itu mampu mempertahankan konsistensi dengan kombinasi pemain muda dan senior. Kemenangan terakhir atas Indonesia membuat mereka memimpin klasemen sementara, unggul selisih gol dari Irak. Renard terlihat memaksimalkan potensi lini depan dengan menurunkan Firas Albirakan sebagai ujung tombak utama, didukung oleh Salem Al-Dawsari yang semakin matang dan kreatif.
Sementara itu, Irak yang kini ditangani Graham Arnold tampil dengan semangat tinggi. Setelah menumbangkan Indonesia lewat gol tunggal Zidane Iqbal, mereka punya motivasi besar untuk menyalip tuan rumah. Arnold membawa karakter baru ke dalam tim, menekankan permainan cepat dan pressing tinggi. Hasil positif di laga sebelumnya menjadi modal penting untuk menantang Arab Saudi di Jeddah.
Statistik dan Performa Terkini
Melihat performa dalam enam laga terakhir, Arab Saudi mencatat tiga kemenangan, dua kekalahan, dan satu hasil imbang. Meski sempat tersendat, Renard sukses menjaga kestabilan permainan terutama di kandang sendiri. Dalam dua laga terakhir di Jeddah, mereka selalu mencetak minimal dua gol. Dukungan publik lokal juga membuat mental para pemain semakin kuat, terutama ketika laga berjalan ketat.
Irak justru menunjukkan grafik yang menanjak. Dari enam pertandingan terakhir di semua kompetisi, mereka menorehkan empat kemenangan beruntun. Performa itu menunjukkan soliditas pertahanan dan efektivitas serangan. Graham Arnold menemukan keseimbangan antara pemain berpengalaman seperti Mohanad Ali dan darah muda seperti Zidane Iqbal. Meski begitu, tekanan bermain di kandang lawan tetap menjadi tantangan besar bagi mereka.