finnews.id – Hari Apoteker Sedunia yang diperingati hari ini, Kamis 25 September 2025, menjadi momentum edukasi. Program Spada Pro2RRI Tahuna membahas topik penting seputar mitos dan fakta obat.
Narasumber, Firman, S.Farm, Apt., yang merupakan Pengawas BPOM Sangihe. Ia menjelaskan perannya sebagai pengawas dan apoteker.
Ia menegaskan pentingnya edukasi bagi masyarakat, terutama generasi muda. Tujuannya agar mereka lebih bijak dalam memilih dan menggunakan obat-obatan.
Firman meluruskan mitos yang beredar, seperti minum obat dengan teh manis. Ia juga menjelaskan mengapa antibiotik harus dihabiskan sesuai anjuran.
“Jika tidak dihabiskan, berpotensi terjadi resistensi, bakteri di dalam tubuh bisa menjadi kebal jika pengobatan tidak tuntas,” kata Firman.
Ia juga menekankan bahwa tidak semua obat herbal 100% aman. Masyarakat perlu selektif dan tidak mudah terpengaruh iklan berlebihan.
Firman juga berpesan untuk selalu membeli obat di tempat yang berizin. Kemudian pastikan obat yang dibeli sudah terdaftar dan diawasi BPOM.
Berikut adalah beberapa mitos seputar obat dan fakta yang sebenarnya, mencakup berbagai jenis obat dan penggunaannya:
Mitos dan fakta umum tentang obat
- Mitos: Jika belum sembuh, tambahkan dosis obat untuk mempercepat penyembuhan.
- Fakta: Mengonsumsi dosis obat yang berlebihan, bahkan untuk obat yang dijual bebas, dapat menyebabkan overdosis. Overdosis dapat merusak otak atau organ tubuh lainnya seperti ginjal, bahkan bisa berakibat fatal.
- Mitos: Obat mahal lebih manjur dan efektif.
- Fakta: Efektivitas suatu obat ditentukan oleh kandungan zat aktif dan cara pemakaian yang tepat, bukan harganya. Obat generik memiliki kandungan zat aktif yang sama dengan obat paten yang lebih mahal, sehingga efektivitasnya pun serupa.
- Mitos: Obat herbal selalu aman karena alami.
- Fakta: Tidak semua obat herbal aman digunakan tanpa pengawasan. Beberapa tanaman obat bisa menjadi beracun jika dikonsumsi berlebihan, dan obat herbal juga dapat berinteraksi dengan obat medis yang lain.
- Mitos: Tanggal kedaluwarsa pada obat lebih banyak mitos daripada fakta, dan obat yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa masih bisa digunakan.
- Fakta: Obat yang sudah kedaluwarsa bisa kehilangan efektivitasnya atau bahkan menjadi berbahaya karena perubahan komposisi kimia, dan beberapa antibiotik yang sudah lewat tanggal kedaluwarsa dapat menyebabkan resistensi bakteri jika digunakan.
Mitos dan fakta terkait penggunaan obat
- Mitos: Minum obat saat haid berbahaya bagi wanita.
- Fakta: Tidak ada larangan minum obat saat haid. Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti parasetamol, aman untuk meredakan nyeri haid yang tidak tertahankan.
- Mitos: Antibiotik boleh dihentikan saat gejala sudah membaik.
- Fakta: Antibiotik harus selalu dihabiskan sesuai resep dokter. Jika tidak dihabiskan, bakteri penyebab infeksi tidak akan mati sepenuhnya dan dapat menjadi kebal terhadap antibiotik tersebut di kemudian hari.
- Mitos: Penggunaan obat pencahar aman untuk melangsingkan tubuh.
- Fakta: Obat pencahar tidak berfungsi untuk melangsingkan tubuh. Penggunaan yang tidak tepat dapat mengganggu kesehatan pencernaan, seperti diare atau sembelit setelahnya, dan menyebabkan ketergantungan.
- Mitos: Mengobati luka lebih baik dengan membiarkannya terbuka dan terkena udara.
- Fakta: Luka yang dibiarkan terbuka lebih mudah terkontaminasi kuman dan kotoran. Luka akan sembuh lebih cepat dan lebih baik jika dibersihkan dan ditutup dengan plester atau perban.
Mengapa penting untuk membedakan mitos dan fakta?
- Menghindari risiko kesehatan: Mengikuti mitos tentang obat dapat membahayakan kesehatan, seperti overdosis atau penyembuhan yang tidak tuntas.
- Mencegah pemborosan: Mengetahui fakta tentang obat membantu menghindari pembelian obat yang tidak perlu, seperti obat paten yang harganya lebih mahal padahal memiliki efektivitas yang sama dengan obat generik.
- Mendorong penggunaan obat yang rasional: Edukasi mengenai mitos dan fakta mendorong masyarakat untuk menggunakan obat dengan benar sesuai aturan pakai dan anjuran dari tenaga medis.
Jika Anda ragu dengan penggunaan obat, selalu konsultasikan dengan apoteker atau dokter untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya.