finnews.id – Bagi Anda yang sedang menyusun rencana perjalanan atau sekadar ingin menjelajahi tempat-tempat baru di Jawa Barat, Garut bisa menjadi pilihan yang tepat.
Kabupaten yang dijuluki Swiss van Java ini menawarkan pesona alam pegunungan, danau, pantai, hingga budaya yang khas.
Tak hanya terkenal dengan dodolnya, Garut juga punya segudang destinasi yang memanjakan mata sekaligus cocok untuk healing.
Nah, berikut ini adalah 10 tempat wisata di Garut yang paling terkenal dan pastinya bisa memberikan pengalaman tak terlupakan.
1. Gunung Papandayan
Gunung Papandayan adalah salah satu ikon wisata Garut yang wajib dikunjungi. Dengan jalur pendakian ramah untuk pemula maupun profesional, gunung ini menawarkan panorama kawah aktif, padang edelweiss, hingga hutan mati yang ikonik.
Suasananya tenang, udaranya segar, dan cocok untuk Anda yang ingin trekking santai tanpa terlalu ekstrem.
2. Kawah Talaga Bodas
Ingin menikmati suasana danau berwarna putih kehijauan di tengah pegunungan? Kawah Talaga Bodas jawabannya.
Dengan tiket masuk yang sangat terjangkau (sekitar Rp7–12 ribu), Anda bisa menikmati pemandangan kawah cantik sekaligus berendam air panas alami. Udara sejuk dan pemandangan hutan lebat menjadikan tempat ini favorit para pencari ketenangan.
3. Kamojang Ecopark
Buat pecinta wisata alam, Kamojang Ecopark adalah destinasi pas untuk keluarga. Terletak di kaki Gunung Guntur, tempat ini menawarkan hutan pinus rindang dengan udara sejuk khas pegunungan.
Ada area camping, glamping, hingga wahana permainan anak. Suka tantangan? Coba flying fox, ATV, atau panahan. Dijamin seru!
4. Situ Bagendit
Wisata Garut belum lengkap tanpa singgah ke Situ Bagendit. Danau luas ini menyimpan cerita rakyat yang melegenda.
Di sini, Anda bisa naik rakit bambu, sepeda air, atau sekadar piknik di tepi danau. Suasananya adem banget, cocok buat quality time bersama keluarga.
5. Candi Cangkuang
Bagi pecinta wisata sejarah, Candi Cangkuang jadi destinasi unik karena merupakan satu-satunya candi Hindu di tanah Sunda.
Letaknya di tengah danau kecil sehingga untuk mencapainya, pengunjung harus menyeberang dengan rakit bambu. Selain candi, ada pula makam leluhur dan kampung adat yang sarat budaya.