Catatan Dahlan Iskan

Kongres Bali

Bagikan
Bagikan

Oleh: Dahlan Iskan

Tayangan gambar “banteng ketaton” sempat mendominasi kanan-kiri panggung perhelatan besar PDI-Perjuangan di Sanur, Bali. Pekan lalu. Itu memang menggambarkan kondisi riil partai itu.

“Banteng terluka” yang di kanan bisa mewakili peristiwa luka yang menimpa sekjen partai, Hasto Kristiyanto. Gambar di kiri bisa mewakili luka yang ditimbulkan oleh proses pencalonan presiden di pilpres tahun lalu.

Sebenarnya kurang satu lagi “banteng terluka”-nya: mewakili luka yang lebih luas. Yakni masuknya secara total keluarga Jokowi ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai yang kini berlambang kepala gajah itu akan otomatis mengganggu banteng secara serius.

Memang tetap akan jadi perdebatan: siapa yang sebenarnya lebih terluka. Bisa saja Jokowi dan keluarga yang merasa lebih terluka: dipecat dari PDI-Perjuangan. Bisa juga PDI-Perjuangan yang terluka karena merasa dikhianati Presiden Jokowi.

Semua itu kini sudah menjadi masa lalu.

Masing-masing terlihat sudah mulai membenahi masa depan.

PSI sudah berkongres. Pun PDI-Perjuangan. Perhelatan di Sanur langsung pindah menyeberangi Benoa ke Nusa Dua. Dari acara bimbingan teknis di Sanur ke kongres dadakan di Nusa Dua. Dua-duanya bersentral di figur. Jokowi di PSI dan Megawati di PDI-Perjuangan.

Kalau pun massa nasionalis akan terpecah ke kedua partai kita akan bisa dengan mudah menggambarkannya. PDI-Perjuangan akan lebih didominasi oleh marhaenis ideologis. Sedangkan marhaenis yang pragmatis akan ikut Jokowi ke PSI.

Dua-duanya tidak mudah. Waini jualan ideologi tidak begitu laku lagi. Sedangkan yang pragmatis bisa seperti kutu loncat: tidak bisa dipegang ekornya.

Kelihatannya PDI-Perjuangan akan kembali ke lapangan perjuangan: lebih mengandalkan kader-kader militan. Seperti di awal kebangkitan PDI-Perjuangan dulu.

Waktu itu Megawati adalah “banteng ketaton”. Lukanya lebar menganga. Tanpa punya biaya untuk membeli perban. Waktu itu bantengnya masih muda berotot. Maka berhasil memenangkan pertarungan.

PDI-Perjuangan pun berkuasa.

Bagikan
Artikel Terkait
Catatan Dahlan Iskan

Tersisa Lula

Oleh: Dahlan Iskan Batas waktu habis kemarin malam. Tanggal 1 Agustus pun...

Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong
Catatan Dahlan Iskan

Tom Hasto

Oleh: Dahlan Iskan   Sungguh piawai yang mengatur abolisi pada Tom Lembong...

Catatan Dahlan Iskan

Kelebihan Kapasitas

Oleh: Dahlan Iskan Di saat ekonomi sulit, T justru memulai proyek besar....

Gumitir Gudang
Catatan Dahlan Iskan

Gumitir Gudang

Oleh: Dahlan Iskan Covid-19 datang lagi? Tidak. Tapi Bupati Jember Muhammad Fawait,...