finnews.id – Masjid Jami Soeprapto Soeparno menjadi sorotan publik setelah keluarga besar Almarhum H. Soeprapto Soeparno memulai proyek pembangunannya di Jakarta Timur. Pernahkah terbayang masjid megah yang tak hanya berfungsi sebagai rumah ibadah, tetapi juga menjadi pusat sosial modern? Inilah visi besar di balik Masjid Jami Soeprapto Soeparno yang pada Sabtu, 5 Juli 2025, resmi memasuki tahap groundbreaking.
Menurut laporan hari ini, pembangunan Masjid Jami Soeprapto Soeparno berlangsung di Jl. Pusdiklat Depnaker, Kp. Makassar, Jakarta Timur, berdampingan dengan Taman Yayasan Tuna Netra (YATUNA) Soeprapto Soeparno. Masjid ini akan berdiri di atas lahan seluas 12.520 meter persegi, dengan luas bangunan mencapai 1.700 meter persegi. Bangunan masjid dirancang dua lantai, memiliki teras terbuka, balkon di sisi depan dan belakang, serta halaman luas yang menyatu dengan lingkungan sekitar.
Ahmad Yuniarto, putra pertama Almarhum H. Soeprapto Soeparno, mengungkapkan bahwa gagasan Masjid Jami Soeprapto Soeparno berawal dari keinginan ibundanya, Hj. Nuraini Soeprapto Soeparno. Ia ingin meneruskan cita-cita sang suami untuk menghadirkan masjid keluarga yang bermanfaat bagi umat. Seperti dilansir hari ini, keluarga Soeprapto sebelumnya juga telah membangun dua masjid di Pangkalpinang, Bangka Belitung, sebagai wujud komitmen menyebarkan kebaikan.
“Masjid Jami Soeprapto Soeparno bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat spiritual yang menguatkan mental dan sosial masyarakat. Bagi kami, ini adalah warisan keteladanan, agar kami terus menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama,” kata Ahmad.
Masjid Jami Soeprapto Soeparno akan tampil dengan desain arsitektur modern minimalis. Menurut keterangan resmi, desainnya mengusung konsep tropis modern dengan ventilasi alami, pencahayaan maksimal, serta filosofi keseimbangan dan keterbukaan. Bentuk atap terinspirasi dari siluet ikan pari, melambangkan kekuatan dan ketahanan. Sedangkan warna hitam-putih pada menara masjid merepresentasikan keagungan, dinamika kehidupan, serta kesucian.
M. Feriadi Soeprapto, Presiden Direktur JNE, mengatakan Masjid Jami Soeprapto Soeparno akan menjadi landmark baru yang memperkaya arsitektur kota dan membawa dampak positif bagi masyarakat. Ia berharap nilai-nilai berbagi, memberi, dan menyantuni yang diwariskan Almarhum H. Soeprapto Soeparno akan terus tumbuh melalui kehadiran masjid ini.
Senada dengan itu, Yulina Hastuti, Direktur Utama TIKI, menyebut Masjid Jami Soeprapto Soeparno sebagai kontribusi sosial yang menyentuh akar kebutuhan masyarakat. “Kami ingin masjid ini menjadi ruang inklusif yang mempersatukan, menguatkan, dan memberdayakan. Amanah Almarhum untuk peduli pada anak yatim, janda, dan penyandang tunanetra menjadi pondasi pembangunan ini,” ujarnya seperti dikutip dari pernyataan hari ini.
Pembangunan Masjid Jami Soeprapto Soeparno dikerjakan oleh SPOTLIGHT SPACES, firma desain arsitektur yang sudah 25 tahun berkiprah. Zulfarani, Head of Project Masjid Jami Soeprapto Soeparno, menegaskan bahwa masjid ini bukan hanya proyek fisik, tetapi amanah sosial dan ibadah. “Kami ingin masjid ini menjadi ikon baru di Jakarta Timur, lengkap dengan fasilitas ramah lansia, ibu dan anak, serta akses yang inklusif untuk penyandang disabilitas,” kata Zulfarani.
Masjid Jami Soeprapto Soeparno ditargetkan rampung pada Juni 2026. Diharapkan, masjid ini bukan hanya tempat salat, melainkan pusat kegiatan spiritual dan sosial yang menghidupkan nilai-nilai Islam dan kebersamaan di tengah masyarakat Jakarta Timur. (*)