Home News MIND ID Menawarkan Kerja Sama Ke ‘AS’ Soal Baterai Listrik!
News

MIND ID Menawarkan Kerja Sama Ke ‘AS’ Soal Baterai Listrik!

Bagikan
baterai listrik
baterai listrik dan Mind Id. Image (Istimewa).
Bagikan

finnews.id – Kerja sama strategis antara MIND ID, holding industri pertambangan Indonesia, dan LG Energy Solution asal Korea Selatan (Korsel) untuk membangun ekosistem baterai listrik kendaraan elektrik (EV) akhirnya dibatalkan. Padahal, kedua belah pihak telah menandatangani Head of Agreement (HoA) sejak 2021 lalu.

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno, mengonfirmasi pembatalan ini dalam sebuah diskusi dengan wartawan di Jakarta, Kamis (17/4/2025). Meski tidak dijelaskan secara rinci penyebabnya, Dilo menyebut bahwa proyek ini akan ditawarkan kepada Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari strategi neraca perdagangan.

Dari Korsel ke AS: Pergeseran Baterai Listrik Strategi

Dilo menjelaskan bahwa proyek baterai listrik ini bisa menjadi bargaining position Indonesia dalam menyeimbangkan surplus perdagangan dengan AS.

“Salah satu yang jadi bargaining position-nya kita. Kita akan tawarkan juga sama orang Amerika. Karena kita ada surplus transaksi perdagangan kan, itu kita tawarin,” ujarnya.

Proyek yang di kenal dengan nama OMEGA ini sebelumnya di garap oleh PT Indonesia Battery Corporation (IBC), sebuah konsorsium yang melibatkan BUMN seperti PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), PT Pertamina, dan PT PLN. Sementara dari pihak Korsel, LG Energy Solution bekerja sama dengan LG Chem, LG International, POSCO, dan Huayou Holding.

Kendala yang Menghambat Proyek Baterai Listrik

Pembatalan ini sejalan dengan pernyataan Toto Nugroho, Direktur Utama IBC, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI pada Februari 2025. Toto mengungkapkan bahwa LG tidak memberikan dokumen lengkap yang di perlukan, sehingga IBC tidak bisa mengakuisisi 5% saham di proyek OMEGA.

“Kendala utama dari LG, dokumen-dokumen yang kita perlukan tidak di berikan secara utuh, sehingga tidak bisa masuk 5% di OMEGA ini,” jelas Toto.

Proyek ini sebenarnya memiliki potensi besar, dengan kapasitas produksi baterai listrik tahap pertama mencapai 10 gigawatt hour (GWh). Namun, ketidakjelasan dari mitra Korsel membuat rencana ini akhirnya di hentikan.

Bagikan
Artikel Terkait
NewsViral

Mantan Menpora Dito Ariotedjo Resmi Digugat Cerai Istri, DK Penyebab?

finnews.id – Kabar kurang sedap datang dari rumah tangga mantan Menteri Pemuda...

Gugatan Cerai Atalia Praratya Ridwan Kamil
News

Atalia Praratya dan Ridwan Kamil Absen di Sidang Cerai Perdana, Kuasa Hukum Buka Suara

Finnews.id – Sidang perdana gugatan cerai yang dilayangkan anggota DPR RI, Atalia...

Prabowo Siapkan 10% Saham Freeport untuk Papua, Begini Skemanya
News

Prabowo Siapkan 10% Saham Freeport untuk Papua, Begini Skemanya

Finnews.id – Presiden Prabowo Subianto membuka wacana strategis terkait pembagian 10 persen...

Muhammadiyah Desak Prabowo Tetapkan Bencana Nasional Sumatera
News

SIAP TEMPUH JALUR HUKUM! Muhammadiyah Desak Prabowo Tetapkan Bencana Nasional Sumatera

Finnews.id – Lembaga Bantuan Hukum Advokasi Publik (LBH AP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah...