finnews.id – Belakangan ini, kata “stecu” tiba-tiba membanjiri linimasa TikTok dan jadi bahan obrolan hangat di kalangan remaja hingga dewasa muda. Apa sebenarnya arti di balik kata ini, dan mengapa ia bisa sebegitu populernya?
Asal-Usul Stecu: Dari Lagu ke Tren Sosial Media
Semuanya berawal dari lagu “Stech Stecu” yang dirilis oleh penyanyi muda berbakat, Faris Adam, pada 6 Maret 2025. Dalam hitungan hari, lagu ini langsung meledak berkat liriknya yang sederhana namun catchy, serta irama yang mudah melekat di telinga.
Tak butuh waktu lama, warganet pun mulai mengadopsi kata “stecu” sebagai bentuk ekspresi—entah itu untuk menggambarkan kekaguman, kejutan, atau sekadar menambah kesan humor dalam konten mereka.
Stecu Jadi Bahasa Gaul Baru
Bukan cuma lagunya yang viral, kata stecu sendiri kini menjelma menjadi semacam “slang” baru. Penggunaannya pun beragam:
- Sebagai ungkapan kagum (“Wah, gaya lu stecu banget!”)
- Untuk menggambarkan sesuatu yang keren (“Motor barunya stecu, bro!”)
- Bahkan jadi pengganti kata seru (“Stecu! Gak nyangka ketemu lo di sini!”)
Para selebriti dan kreator konten pun turut meramaikan tren ini, dengan membuat video singkat, meme, atau sekadar menyelipkan kata stecu dalam caption mereka.
Kenapa Stecu Bisa Sepopuler Ini?
Ada beberapa alasan mengapa stecu cepat di terima masyarakat digital:
- Easy to Remember – Kata ini pendek, unik, dan mudah di ucapkan.
- Fleksibel – Bisa di pakai di berbagai konteks percakapan.
- Di backup Konten Viral – Popularitas lagu Faris Adam mempercepat penyebarannya.
Stecu: Tren Sesaat atau Bahasa yang Akan Bertahan?
Meski masih baru, stecu sudah menunjukkan potensi untuk jadi bagian dari kosakata sehari-hari, setidaknya di kalangan anak muda. Apakah ia akan bertahan seperti kata-kata viral sebelumnya (misalnya “mantul” atau “receh”), atau hanya jadi fenomena sesaat? Waktu yang akan menjawab.
Yang pasti, bagi generasi yang tumbuh di era media sosial, stecu bukan sekadar kata—tapi juga bentuk identitas dan cara mereka terhubung satu sama lain. **