finnews.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis prediksi terkait musim kemarau 2025 di Indonesia.
Menurut analisis terhadap 699 Zona Musim (ZOM), musim kemarau akan datang secara bertahap mulai Maret hingga Agustus 2025.
Beberapa wilayah diprediksi mengalami kemarau lebih awal, sementara daerah lain baru akan merasakan musim kering beberapa bulan kemudian.
Awal Musim Kemarau 2025
Maret 2025: Kemarau Mulai di Beberapa Wilayah
Pada Maret 2025, sebanyak 6 ZOM (0,86%) diprediksi mulai memasuki musim kemarau. Wilayah-wilayah tersebut meliputi:
- Pulau Madura di Jawa Timur
- Sebagian kecil Kalimantan Utara
- Nusa Penida di Bali
April 2025: Kemarau Meluas ke 115 ZOM
Memasuki April 2025, jumlah wilayah yang terdampak musim kemarau meningkat menjadi 115 ZOM (16,5%). Beberapa daerah yang akan mengalami musim kering antara lain:
- Lampung bagian timur
- Pesisir utara Jawa bagian barat
- Pesisir Jawa Timur
- Pesisir Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur
Mei 2025: Kemarau Semakin Meluas
Pada Mei 2025, musim kemarau diperkirakan meluas ke 147 ZOM (21,0%). Wilayah yang terdampak meliputi:
- Sebagian kecil Sumatera
- Sebagian besar Jawa Tengah hingga Jawa Timur
- Sebagian Kalimantan Selatan
- Bali
- Papua bagian selatan
Juni 2025: Puncak Penyebaran Kemarau
Juni 2025 diprediksi menjadi bulan dengan penyebaran kemarau terluas, mencapai 141 ZOM (20,2%). Wilayah yang terdampak meliputi:
- Sebagian besar Sumatera
- Jawa bagian barat
- Kalimantan bagian selatan
- Beberapa wilayah di Sulawesi dan Papua
Juli 2025: Puncak Musim Kemarau
Puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada Juli 2025, dengan 75 ZOM (10,7%) memasuki musim kering. Wilayah yang terdampak antara lain:
- Kalimantan bagian selatan
- Sulawesi bagian selatan dan utara
Agustus 2025: Kemarau Terakhir
Pada Agustus 2025, sekitar 67 ZOM (9,6%) baru akan memasuki musim kemarau. Wilayah yang terdampak meliputi:
- Pesisir timur Kalimantan
- Sulawesi bagian tengah
- Maluku
Wilayah dengan Kemarau Lebih Awal
Secara keseluruhan, 403 ZOM (57,7%) di Indonesia diprediksi mengalami musim kemarau pada periode April hingga Juni 2025. Nusa Tenggara menjadi wilayah yang diperkirakan mengalami kemarau lebih awal dibandingkan daerah lain.
Imbauan BMKG dan Langkah Antisipasi
BMKG mengimbau masyarakat, terutama di wilayah yang diprediksi mengalami kemarau lebih awal, untuk bersiap menghadapi musim kering. Beberapa langkah antisipasi yang dapat dilakukan antara lain:
- Pengelolaan Air: Masyarakat diharapkan menghemat dan mengelola air dengan bijak.
- Sektor Pertanian: Pemerintah daerah dan petani perlu menyiapkan strategi untuk meminimalkan dampak kemarau terhadap hasil pertanian.
- Kesiapan Infrastruktur: Pemerintah diharapkan memastikan ketersediaan infrastruktur pendukung, seperti waduk dan saluran irigasi, untuk menghadapi musim kemarau.
Musim kemarau 2025 diprediksi datang secara bertahap, dengan beberapa wilayah mengalami kemarau lebih awal.
Masyarakat dan pemerintah perlu bekerja sama untuk meminimalkan dampak kekeringan, terutama pada sektor pertanian dan ketersediaan air.
Dengan persiapan yang matang, diharapkan musim kemarau dapat dihadapi dengan lebih baik.
Dengan informasi ini, Anda bisa lebih siap menghadapi musim kemarau 2025. Mari bersama-sama menjaga ketersediaan air dan meminimalkan dampak kekeringan!