finnews.id – Riset yang dilakukan Drone Emprit membenarkan adanya dugaan buzzer yang mendukung mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Founder Football Institute, Budi Setiawan, menyatakan, hasil analisis media sosial menunjukkan adanya akun-akun bot terkoordinasi yang menyatakan dukungan terhadap pelatih asal Korea Selatan tersebut.
“Dari riset ini membuktikan tagar #STYstay itu menggunakan buzzer. Hasil riset ini hampir sama dengan riset Football Institute yang menyebutkan ada kepentingan lain di luar sepak bola,” jelas Budi di Jakarta pada Kamis, 30 Januari 2025.
Budi mengungkapkan, ada alasan tersendiri di balik banyaknya cuitan yang mendukung STY yang diberhentikan dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 6 Januari 2025 lalu.
“Padahal, sudah dijelaskan, ini soal pertimbangan (pemecatan), tetapi masih ramai. Hal itu patut dicurigai ada yang create (di media sosial),” ucap dia.
Budi menilai, kondisi persepakbolaan Indonesia sudah tidak sehat, mulai dari maraknya perbincangan soal pemecatan STY hingga maraknya buzzer.
Ia menyatakan, selama ini banyak penggemar Timnas Indonesia yang terpikat dengan persona yang dibentuk pelatih berusia 54 tahun tersebut.
“Ini efek dari proses pencitraan yang telah dibangun sekian tahun. Walaupun STY sudah enggak ada masih tetap ramai. Apakah ini di-create secara alamiah atau rekayasa, yang jelas sudah terbukti ada buzzer,” terang Budi.
Budi menilai keputusan PSSI memutus kontrak STY sebagai pilihan yang tepat. Ia pun optimistis sepak bola Indonesia akan segera bangkit, terlepas dari berbagai kendala teknis yang dihadapi STY dalam memimpin Tim Garuda.
“PSSI mengambil kebijakan tepat dan berani atau tidak populis menghentikan kontrak STY di tengah jalan. Terlepas dari berbagai pertimbangan, hal ini diharapkan mengembalikan iklim suporter sepak bola sejati,” ungkapnya.
Analisis Drone Emprit
Pada saat yang sama, Analis Medsos Drone Emprit, Slovenia Istiani mencatat bahwa percakapan di media sosial mengenai pemecatan STY terbagi dalam tiga kategori berbeda dengan narasi pro Shin Tae-yong, narasi anti Shin Tae-yong, dan narasi dari media dan akun informasi.
Ia merinci bahwa topik STY dibahas dalam 6.090 artikel, dirujuk sebanyak 18.156 kali, dan disebutkan sebanyak 14.478 kali di seluruh platform media sosial.
“Ada akun yang kami tangkap polanya sama. Tidak hanya di Twitter, tagar terorganisasi ini banyak ditemukan di Instagram,” jelas Slovenia.
Opini positif tentang STY di media sosial dan media daring bersumber dari peningkatan signifikan yang ia lakukan dalam performa Tim Nasional Indonesia.
Komitmennya terhadap pengembangan tim, prestasinya seperti membawa Indonesia ke final Piala AFF 2020, serta hasil yang lebih baik di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Slovenia menekankan kehadiran signifikan tagar #STYstay di platform media sosial Twitter. Tagar ini tidak hanya dibagikan oleh akun organik dan publik, tetapi juga di-tweet oleh akun bot.
“Akun ini tidak bicara konteks, tetapi lebih ke amplifikasi cuitan atau unggahan, dia retweet atau komen untuk menaikkan engagement,” tegas dia.
Drone Emprit percaya bahwa akun bot ini dioperasikan secara sistematis dan mempromosikan narasi yang konsisten.
Dia menjelaskan bahwa biasanya akun ini tidak secara khusus membicarakan topik terkait sepak bola, tetapi ikut-ikutan mencuit ketika ada pemberitaan terkait STY dipecat.
“Mereka tidak menyampaikan informasi yang kontekstual seperti akun-akun besar atau akun-akun influencer,” ujar Slovenia.
Sementara itu, untuk kategori kontra STY menarasikan soal kegagalan Indonesia mencapai babak semifinal di Piala AFF 2024, yang dianggap berujung pada pemecatan sang pelatih.
“Untuk tagar #STYout itu, itu ada dari akun publik secara umum yang memang melihat kinerja STY tidak cukup memuaskan,” paparnya.
Kemudian kritik kurangnya kemampuan komunikasi STY dengan pemain, strategi STY yang dianggap tidak efektif dan tidak sesuai dengan kebutuhan Skuad Garuda, serta ketegangan antara pendukung dan penentangnya terkait kepemimpinan STY yang dianggap memanfaatkan buzzer.
“Jadi, mereka setuju dengan pendapat Erick Thohir, kemudian mereka mengamplifikasi statement Erick Thohir bahwa ada masalah komunikasi antara STY dengan para pemain, seperti itu,” imbuhnya. (Dimas rafi/dw)