Home Megapolitan Puluhan Pengemis Padati Kelenteng Boen Tek Bio Tangerang: Harapan Angpao di Malam Imlek
Megapolitan

Puluhan Pengemis Padati Kelenteng Boen Tek Bio Tangerang: Harapan Angpao di Malam Imlek

Bagikan
Puluhan pengemis memadati Kelenteng Boen Tek Bio Tangerang menjelang perayaan Imlek
Puluhan pengemis memadati Kelenteng Boen Tek Bio Tangerang menjelang perayaan Imlek. (Candra/Disway)
Bagikan

finnews.id – Menjelang malam Tahun Baru Imlek 2576 Kongzhili, Kelenteng Boen Tek Bio di Kota Tangerang menjadi pusat perhatian, tak hanya bagi para jemaat yang hendak beribadah, tetapi juga bagi para pengemis yang memadati area sekitar kelenteng.

Para pengemis ini berharap mendapatkan angpao dari para umat yang datang untuk merayakan Tahun Baru Imlek.

Kelenteng Boen Tek Bio: Tradisi Imlek dan Keberadaan Pengemis yang Memprihatinkan

Pada Selasa, 28 Januari 2025, halaman depan Kelenteng Boen Tek Bio dipenuhi oleh puluhan pengemis, kebanyakan dari mereka adalah perempuan paruh baya.

Mereka duduk berjajar dari pintu masuk kelenteng hingga arah utara Pasar Lama, Kota Tangerang. Pengemis-pengemis tersebut terkesan tak peduli dengan kebersihan sekitar.

Mereka mengandalkan kardus dan koran bekas sebagai alas duduk dan beberapa membawa anak kecil atau cucu yang terlelap.

Sebagian besar pengemis menggunakan gelas atau kotak makan plastik sebagai wadah untuk meminta uang kepada para jemaat yang baru selesai beribadah.

Bahkan, ada yang dengan nada memelas mengucapkan, “Ko minta ko, ci angpaonya ci,” sambil menadah tangan.

Suasana pun sedikit tegang saat beberapa pengemis berebut angpao ri daseorang jemaat, bahkan sempat terjadi dorong-dorongan antar pengemis. Petugas kelenteng terpaksa turun tangan untuk meredakan situasi tersebut.

Pengemis di Kelenteng Boen Tek Bio: Mencari Rezeki di Tengah Perayaan Imlek

Salah satu pengemis berinisial DS (68), mengungkapkan bahwa dirinya sengaja datang ke Kelenteng Boen Tek Bio untuk mencari angpao.

Menurut DS, kebanyakan orang yang datang ke kelenteng ini baik hati, sehingga dia merasa lebih mudah mendapatkan rezeki. “Sengaja datang ke sini buat cari angpao.

Soalnya kokoh dan cici di sini baik-baik orangnya,” ucap DS. Meski ia terlihat malu, namun ia mengaku bahwa pekerjaan sebagai pengemis memberinya sedikit penghasilan yang cukup.

Kehadiran para pengemis ini memang menjadi pemandangan yang kontradiktif dengan nuansa khidmat dan meriah yang ada di Kelenteng tersebut.

Di satu sisi, kelenteng yang menjadi pusat ibadah bagi umat Konghuchu ini memperlihatkan suasana perayaan yang hangat dengan pertunjukan barongsai dan naga yang memukau, sementara di sisi lain, ketidakberdayaan para pengemis terlihat jelas di sekitar kelenteng.

Bagikan
Artikel Terkait
Tujuh terminal di Jakarta disiapkan untuk mobilitas masyarakat saat Nataru.
Megapolitan

Dishub DKI Siapkan 7 Terminal di Jakarta untuk Mobilitas Masyarakat saat Nataru

finnews.id – Tujuh terminal disiapkan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta untuk melayani...

Megapolitan

Pramono Pastikan UMP Jakarta 2026 Naik, Penetapan Besaran Sebelum 24 Desember

finnews.id – Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2026 bagi para pekerja di...

Daerah rawan longsor Jakarta
Megapolitan

Peringatan Dini BPBD:  12 Kecamatan Rawan Longsor di Jakarta saat Natal dan Tahun Baru

finnews.id – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Badan Penanggulangan Bencana...

prakiraan cuaca Rabu 17 Desember 2025
Megapolitan

Prakiraan Cuaca Rabu 17 Desember 2025: Hujan Ringan Dominasi Jakarta dan Kepulauan Seribu

Finnews.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca di...