finnews.id – Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menanggapi wacana libur sekolah saat bulan puasa Ramadan.
Adapun wacana itu telah disepakati dalam rapat linta kementerian dan akan diputuskan melalui surat edaran (SE) bersama.
Gus Yahya mempertanyakan nasib siswa non muslim yang juga nantinya ikut libur saat puasa Ramadan
“Anak sekolah tidak semuanya muslim, dan non muslim juga diliburkan, lalu disuruh apa? Nah, itu yang penting dibahas di situ nya itu,” kata Gus Yahya di Kantor PWNU Jatim, Surabaya, Kamis 16 Januari 2025.
Gus Yahya mengatakan, pemerintah tidak seharusnya membuat kebijakan libur sekolah saat Puasa tanpa diikuti oleh kegiatan-kegiatan lain yang bermanfaat untuk siswa.
Menurutnya, jika libur sekolah saat puasa Ramadan biaa timbulkan masalah baru terutama bagi siswa non muslim.
“Jangan cuma bicara soal libur. Kalau cuma libur lalu enggak disuruh apa-apa tentu juga persoalan,” ucapnya.
Ia menekankan pentingnya membangun konstruksi kegiatan yang melibatkan semua siswa, sehingga libur Ramadan tidak menjadi momen yang sia-sia.
Gus Yahya mengingatkan bahwa sekolah adalah tempat pendidikan lintas agama yang seharusnya mampu mengakomodasi kebutuhan seluruh siswa tanpa diskriminasi.
“Kita (PBNU) setuju saja, asal ada konstruksi yang jelas mengenai anak-anak sekolah ini kemudian diarahkan untuk berkegiatan apa, baik untuk siswa muslim maupun non muslim,” ucapnya. (*)