finnews.id – Pergantian tahun menuju 2026 akan terjadi tepat pada pukul 00.00 WIB, menandai berakhirnya perjalanan panjang 2025 sekaligus dibukanya lembaran waktu yang baru.
Bagi banyak orang, momen ini identik dengan perayaan, hitung mundur, dan kebersamaan. Namun bagi umat Islam, pergantian tahun memiliki makna yang jauh lebih dalam.
Tahun baru bukan sekadar pergantian angka kalender, melainkan kesempatan berharga untuk bermuhasabah, mengevaluasi amal, serta memperbarui niat dalam menjalani kehidupan yang lebih baik dan diridhai Allah SWT. Salah satu amalan yang dianjurkan para ulama adalah membaca doa akhir tahun dan doa awal tahun.
Pergantian Tahun: Saat Tepat untuk Refleksi dan Doa
Dalam Islam, setiap pergantian waktu adalah pengingat bahwa usia terus berkurang dan kesempatan beramal semakin terbatas. Karena itu, membaca doa akhir dan awal tahun menjadi sarana spiritual untuk:
- Memohon ampunan atas dosa dan kelalaian di masa lalu
- Mengharap diterimanya amal kebaikan yang telah dilakukan
- Meminta perlindungan, keberkahan, dan kemudahan di tahun yang baru
Dilansir mui.or.id, doa akhir tahun dibaca sebelum pukul 00.00 WIB, sedangkan doa awal tahun dibaca setelah memasuki tahun baru. Keduanya dapat diamalkan secara pribadi maupun berjamaah.
Wasiat Ulama tentang Doa Akhir dan Awal Tahun
Amalan ini memiliki dasar kuat dalam tradisi ulama. Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Quddus Al-Makki Asy-Syafi’i (wafat 1335 H) dalam kitab Kanzun Najah wa As-Surur menuturkan bahwa beliau menerima wasiat dari Syekh Umar bin Qudamah Al-Maqdisi agar senantiasa mengamalkan doa awal dan akhir tahun.
Beliau menegaskan bahwa para guru terdahulu selalu membiasakan doa ini dan tidak pernah meninggalkannya sepanjang hidup:
عَنْ الشَّيْخِ عُمَرَ بْنِ قُدَامَةَ الْمَقْدِسِيِّ دُعَاءٌ لِأَوَّلِ الْعَامِ وَدُعَاءٌ لِآخِرِهِ، وَقَالَ: مَا زَالَ مَشَايِخُنَا يُوصُونَ بِهِ وَيَقْرَؤُونَهُ، وَمَا فَاتَنِي طُولَ عُمْرِي
‘Anis-syaikhi ‘Umar bin Qudāmah al-Maqdisiyy, du‘ā’un li awwalil-‘ām wa du‘ā’un li ākhirih, wa qāla: mā zāla masyāyikhinā yūṣūna bihī wa yaqra’ūnah, wa mā fātanī ṭūla ‘umrī.
Artinya: “Dari Syekh Umar bin Qudamah Al-Maqdisi, terdapat doa untuk awal tahun dan doa untuk akhir tahun. Ia berkata: Para guru kami senantiasa mewasiatkan doa tersebut dan membacanya, dan sepanjang umurku tidak pernah luput bagiku (untuk mengamalkannya).” (Kanzun Najah wa As-Surur [Beirut: Dar Al-Hawi], h. 68)