Finnews.id – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) membawa kabar gembira bagi para pencinta sepak bola tanah air terkait kursi kepelatihan skuad Garuda. Wakil Ketua Umum 1 PSSI, Zainudin Amali, menyatakan bahwa proses pemilihan pelatih baru untuk Timnas Indonesia kini telah selesai sepenuhnya dan hanya tinggal menunggu waktu pengumuman resmi kepada publik.
Keputusan krusial ini diambil setelah serangkaian tahapan seleksi ketat yang melibatkan jajaran Komite Eksekutif (Exco) PSSI dan Badan Tim Nasional (BTN). Menariknya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir sengaja memberikan kebebasan penuh kepada tim penilai dalam berdiskusi dan mewawancarai para kandidat agar proses pemilihan berjalan objektif.
Proses Seleksi di Eropa dan Independensi Exco
Sebelum mencapai kesepakatan final, beberapa anggota Exco PSSI bersama Direktur Teknik Alexander Zwiers dan Penasihat Teknik Jordi Cruyff telah melakukan perjalanan ke Eropa untuk mewawancarai secara langsung para calon pelatih potensial. PSSI menerapkan pola pengambilan keputusan yang independen, di mana Erick Thohir baru akan memimpin rapat saat tahap pengambilan keputusan akhir dilakukan.
Zainudin Amali mengapresiasi sistem ini karena memberikan kebebasan bagi anggota Exco untuk memberikan pandangan profesional mereka tentang sosok yang layak menahkodai Tim Garuda. Saat ini, berkas final telah diserahkan kepada Manajer Timnas, Sumardji, untuk tahap finalisasi sebelum pengumuman resmi dilakukan oleh Ketua Umum PSSI.
Rumor John Herdman dan Detail Kesepakatan
Di tengah kerahasiaan yang dijaga ketat oleh PSSI, media asal Kanada, canadiansoccerdaily.com, merilis laporan mengejutkan yang menyebut nama John Herdman sebagai pelatih baru Indonesia. Herdman merupakan sosok berpengalaman yang sukses membawa timnas Kanada tampil di Piala Dunia 2022 lalu.
Laporan tersebut juga merinci beberapa poin penting terkait kontrak sang pelatih:
Gaji Bulanan: Herdman disebut akan menerima bayaran sebesar 40.000 dolar atau sekitar Rp670 juta per bulan.
Durasi Kontrak: Media Waking The Red melaporkan adanya kesepakatan masa kerja selama dua tahun dengan opsi perpanjangan hingga tahun 2030.