finnews.id – Pemerintah terus memperkuat pemulihan kehidupan korban bencana di Sumatera. Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan setiap keluarga terdampak banjir dan longsor di Aceh dan sejumlah wilayah Sumatera menerima bantuan tunai Rp3 juta untuk melengkapi perabot hunian sementara (huntara) maupun hunian tetap (huntap).
Bantuan tersebut ditujukan agar para penyintas dapat kembali menjalani aktivitas sehari-hari secara layak setelah kehilangan tempat tinggal akibat bencana.
“Untuk pascabencana di Sumatera, kami menyiapkan bantuan tunai Rp3 juta per keluarga guna membeli kebutuhan perabotan rumah tangga di huntara dan huntap,” kata Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (29/12).
Selain bantuan perabot, Kemensos juga menyalurkan bantuan tambahan konsumsi berupa uang lauk-pauk senilai Rp450 ribu per orang per bulan. Bantuan ini diberikan selama tiga bulan kepada keluarga yang tinggal di huntara atau huntap.
Tak hanya itu, pemerintah juga menyiapkan dukungan pemberdayaan ekonomi bagi keluarga terdampak bencana.
“Bantuan pemulihan ekonomi diberikan secara tunai sebesar Rp5 juta per keluarga, sesuai hasil asesmen di lapangan,” jelas Agus.
Hingga Senin (29/12), Kemensos telah menyalurkan bantuan tanggap darurat senilai Rp100,4 miliar untuk penanganan bencana banjir dan longsor di Aceh dan wilayah Sumatera lainnya.
“Total bantuan darurat yang sudah disalurkan mencapai Rp100.484.346.880, berupa bahan makanan, lauk pauk, family kit, pakaian anak, serta dukungan operasional 42 dapur umum,” ungkap Agus.
Rincian penyaluran bantuan tersebut meliputi:
- Provinsi Aceh: Rp43,6 miliar
- Sumatera Barat: Rp19,4 miliar
- Sumatera Utara: Rp37,4 miliar
Santunan Korban Meninggal Sudah Disalurkan ke 86 Ahli Waris
Kemensos juga telah menyalurkan santunan korban meninggal dunia sebesar Rp15 juta per orang kepada 86 ahli waris, dengan total nilai mencapai Rp1,29 miliar.
Rinciannya:
- Kabupaten Pidie: 2 korban
- Kabupaten Pidie Jaya: 30 korban
- Kota Sibolga: 54 korban
“Santunan untuk korban di Kabupaten Padang Panjang akan segera menyusul. Begitu data diverifikasi oleh bupati, wali kota, dan BNPB, proses pencairan langsung kami tindak lanjuti,” pungkas Agus.
Bantuan ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan kehidupan sosial dan ekonomi korban bencana di Sumatera, sekaligus memastikan para penyintas memiliki hunian yang layak dan aman untuk memulai kembali aktivitas mereka.