finnews.id – Musim lalu dianggap sebagai salah satu periode tersulit bagi Manchester City dalam beberapa tahun terakhir. Tim yang sebelumnya mendominasi Premier League justru mengalami penurunan performa yang drastis. Satu kemenangan dari 13 pertandingan di semua kompetisi, termasuk lima kekalahan beruntun antara Oktober dan November, membuat harapan juara menipis. Selain itu, mereka tersingkir dari Liga Champions oleh Real Madrid lebih awal dibandingkan dua belas tahun terakhir.
Pep Guardiola sendiri mengakui bahwa tidak ada “sihir” yang bisa langsung mengembalikan performa tim. Semua perubahan yang terjadi merupakan hasil proses panjang dan pendekatan strategis yang matang.
Percakapan dan Evaluasi Selama Musim Panas
Transformasi Manchester City dimulai selama kegiatan pramusim, termasuk tur ke Amerika Serikat untuk Piala Dunia Antarklub. Guardiola melakukan beberapa diskusi mendalam dengan para stafnya, termasuk Pep Lijnders, James French, Manel Estiarte, Hugo Viana, dan Txiki Begiristain.
Fokus pembicaraan bukan hanya pada teknik dan strategi, tetapi juga pada motivasi dan energi tim. Guardiola menjelaskan bahwa tim merasa lebih baik ketika mereka kembali berlatih dengan semangat yang tinggi. Kemenangan di Al Hilal bukan hanya soal skor, tetapi tentang bagaimana tim mulai menunjukkan kualitas dan komitmen yang sempat hilang.
Pemulihan Energi dan Mentalitas Tim
Setelah evaluasi tersebut, Manchester City memulai fase kebangkitan. Energi yang hilang pada musim sebelumnya berhasil dipulihkan, yang terlihat dari delapan kemenangan beruntun terakhir. Guardiola menekankan pentingnya pengakuan terhadap identitas tim: bukan berarti setiap pertandingan akan selalu dimenangkan, tetapi tim mampu menunjukkan konsistensi dan persaingan yang sehat.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa pemulihan sebuah klub tidak selalu datang dari strategi ajaib, melainkan dari kombinasi evaluasi, komunikasi, dan pembangunan mentalitas yang kuat.
Perjalanan Menuju Kemenangan dan Tantangan Berikutnya
Meskipun performa membaik, Guardiola tetap realistis. Tim masih harus meningkatkan aspek tertentu untuk mempertahankan persaingan di Premier League. Dengan hanya dua poin tertinggal dari Arsenal, setiap pertandingan menjadi krusial. Pendekatan Guardiola menekankan bahwa kesabaran dan proses jangka panjang lebih penting daripada hasil instan.
Musim ini menunjukkan bahwa Manchester City mampu bangkit bukan hanya karena keahlian pelatih, tetapi juga karena komitmen tim dan energi baru yang dibangun secara sistematis.