Namun, Tesla menjadi satu-satunya produsen mobil listrik murni yang mengalami tekanan signifikan dalam data ACEA tersebut.
Sejumlah analis menilai penurunan kinerja Tesla tidak lepas dari faktor non-bisnis. Perlambatan mulai terlihat sejak akhir tahun lalu, seiring meningkatnya keterlibatan politik Elon Musk di Eropa.
Musk secara terbuka mendukung partai sayap kanan Jerman Alternative für Deutschland (AfD).
Bahkan muncul dalam beberapa agenda kelompok sayap kanan di Eropa dan Inggris—langkah yang dinilai berdampak negatif terhadap citra Tesla di pasar Uni Eropa.
Meski Tesla tertekan, kekayaan Elon Musk masih menjadi yang terbesar di dunia. Bloomberg Billionaires Index mencatat kekayaan bersih Musk mencapai US$647 miliar.
Sebagian besar berasal dari SpaceX, sementara kepemilikan saham Tesla masih bernilai sekitar US$200 miliar.
Kapitalisasi pasar Tesla sendiri telah menembus US$1,5 triliun, melampaui gabungan seluruh produsen mobil Barat lainnya.