“Energi dasar AS seperti gas dan nuklir tidak akan tumbuh signifikan dalam lima tahun ke depan,” kata analis UBS Yishu Yan.
Namun demikian, ia mengingatkan potensi risiko pembatasan kebijakan AS terhadap proyek yang melibatkan entitas asing, termasuk perusahaan China.
Baterai Jadi Mesin Uang Baru
Dalam 10 bulan pertama tahun ini saja, ekspor baterai China telah mencapai US$66,7 miliar, menjadikannya produk teknologi bersih paling menguntungkan, melampaui panel surya sejak 2022.
China kini menguasai sekitar 40% kapasitas penyimpanan energi baterai global, bahkan melampaui kapasitas pembangkit listrik tenaga air konvensional.
Dominasi ini sebagian besar didorong oleh kewajiban pemerintah daerah yang mewajibkan proyek angin dan surya dilengkapi sistem penyimpanan energi.
Dengan proyeksi pengiriman global mencapai 800 gigawatt-jam dalam waktu dekat, industri baterai dipastikan akan terus menjadi sumber kekayaan strategis China di era transisi energi dan AI.