finnews.id – PT ASDP Indonesia Ferry Persero (ASDP) memperkirakan puncak arus pergerakan penumpang dan kendaraan pada libur Hari Raya Natal 2025 di Pelabuhan Merak, Banten, terjadi pada 23 dan 24 Desember 2025.
Puncak kepadatan penumpang dan kendaraan yang menyeberang dari Pulau Jawa menuju Sumatera diperkirakan berlangsung selama dua hari, yaitu H-2 dan H-1 Natal.
Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Heru Widodo di Cilegon, Selasa, mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi lonjakan tersebut dengan memastikan kesiapan armada dan infrastruktur pelabuhan.
“Prediksi puncaknya tanggal 23 dan 24 Desember. Kami sudah bersiap dan waspada,” ujar Heru.
Hingga Senin, 22 Desember 2025, arus di Pelabuhan Merak terpantau masih cenderung lengang. Namun, pada Selasa pagi, 23 Desember 2025, volume kendaraan mulai menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Untuk mengurai kepadatan, ASDP mengoperasikan total 32 kapal setiap harinya yang telah dinyatakan layak laut oleh Kementerian Perhubungan. Jika terjadi lonjakan signifikan (peak season), ASDP siap menambah jumlah kapal yang beroperasi.
Heru merinci skema pembagian operasional kapal dilakukan di tiga lokasi pelayanan, yakni sembilan kapal di Pelabuhan Ciwandan, enam kapal di Pelabuhan BBJ (Bakauheni-Banten Jaya), dan sisanya melayani di Pelabuhan Merak.
Untuk lintasan di Merak, kami memprediksi adanya kenaikan jumlah pengguna jasa sekitar 4,5 persen dibanding periode sebelumnya. Sementara secara nasional prediksi kenaikan mencapai 9,4 persen,” jelasnya.
Berdasarkan data 12 jam terakhir pada 23 Desember, tercatat lebih dari 3.600 kendaraan telah menyeberang, dengan komposisi yang didominasi oleh truk logistik (1.594 unit) dan mobil pribadi (1.545 unit).
Selain fokus pada kelancaran arus lalu lintas, ASDP juga memberikan perhatian serius terhadap faktor keselamatan mengingat adanya potensi anomali cuaca ekstrem di Selat Sunda sesuai prediksi BMKG.
Sebagai langkah mitigasi, ASDP menyiagakan dua unit kapal tunda (tugboat) di masing-masing pelabuhan. Kapal tunda ini disiagakan khusus untuk kondisi darurat, seperti menarik atau mendorong kapal yang mengalami kendala akibat cuaca buruk.