finnews.id – Gelontoran medali emas SEA Games 2025 terus mengalir. Pada Jumat, 19 Desember 2025, kontingen Indonesia sukses meraup 11 medali emas.
Medali emas berasal dari nomor perorangan maupun beregu, seperti emas triatlon perorangan putra dan putri yang diraih Rashid Amila Yaqin dan Martina Ayu Pratiwi, berkuda lompat perorangan dari Brayen Nathan Brata Coolen, tinju 51 kilogram putra dari Vicky Tahumil Junior.
Kemudian nomor ganda putri tenis juga mempersembahkan emas melalui duet gemilang Janice Tjan/Aldila Sutjiadi, perahu naga small boat 500 meter putra dan standard boat 500 meter putra.
Selain itu tim voli pantai putra, hoki indoor tim putra, tim futsal putra, dan hoki es juga melengkapi emas untuk Indonesia.
Tambahan 11 emas membuat Indonesia mengamankan peringkat kedua klasemen dengan total mengoleksi 91 emas, 111 perak, 129 perunggu.
Posisi Indonesia berasa di bawah Thailand yang mengumpulkan 232 emas, 154 perak, dan 106 perunggu. Sedangkan, Vietnam membayangi Indonesia dengan 86 emas, 79 perak, dan 110 perunggu.
Bonus Medali Emas Rp1 Miliar Jadi Pemicu Semangat
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menilai dukungan negara melalui peningkatan bonus medali emas menjadi Rp1 miliar menjadi suntikan semangat bagi atlet Indonesia yang tengah bertanding di SEA Games Thailand 2025.
“Bonus emas yang meningkat menjadi Rp1 miliar bukan soal pragmatis, tetapi suntikan semangat. Atlet merasakan kehadiran negara,” kata Okto, Senin (15/12) malam.
Menurutnya, perhatian besar yang dirasakan atlet pada SEA Games 2025 menjadi sinyal kuat bahwa dukungan negara terhadap prestasi olahraga tidak berhenti pada ajang ini saja, melainkan akan berlanjut ke level internasional berikutnya.
“Jika di SEA Games saja perhatiannya sebesar ini, kita bisa membayangkan dukungan ke depan menuju Asian Games dan Olimpiade,” katanya.
Menurut Oktohari, suntikan semangat tersebut terlihat dari performa atlet Indonesia yang mampu bersaing di papan atas klasemen perolehan medali.