finnews.id – Pemerintahan Presiden Donald Trump mengumumkan delapan paket senjata baru untuk Taiwan dengan total lebih dari USD11 miliar. Penjualan senjata ke Taiwan ini hampir pasti akan memicu ketegangan dengan China.
Penjualan yang disetujui oleh Departemen Luar Negeri AS termasuk penjualan lebih dari $4 miliar untuk 60 Howitzer Swagerak M107A7 dan peralatan terkait.
Juga termasuk dalam paket, 82 peluncur roket ganda M142 HIMARS, 420 Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat, atau ATACMS, lebih dari USD1 miliar untuk amunisi drone jelajah ALTIUS yang diluncurkan dari tabung, dan USD353 juta untuk rudal TOW.
Pembelian lebih dari USD1 miliar untuk apa yang disebut Jaringan Misi Taktis, yang menyediakan komunikasi untuk kelompok militer, serta perangkat lunak, peralatan, dan layanan terkait, juga disetujui.
Penjualan rudal Javelin senilai lebih dari USD375 juta juga disetujui, begitu pula penjualan dukungan perbaikan rudal Harpoon senilai USD91,4 juta, dan peralatan terkait, serta penjualan suku cadang dan peralatan perbaikan helikopter AH-1W SuperCobra senilai US96 juta beserta peralatan terkait.
Masing-masing potensi penjualan tersebut dicatat secara terpisah oleh Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (Defense Security Cooperation Agency), yang mengumumkan penjualan senjata utama.
Pemberitahuan tersebut memicu periode peninjauan legislatif selama 30 hari di mana Kongres dapat mengeluarkan resolusi bersama yang menolak penjualan tersebut.
Tetapi, menurut Layanan Penelitian Kongres (Congressional Research Service), Kongres belum pernah berhasil memblokir transaksi tersebut.