finnews.id – Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Jennifer Locetta menegaskan, Presiden Donald Trump tidak akan mengizinkan Israel untuk mencaplok bagian mana pun dari Tepi Barat.
Berbicara selama sesi Dewan Keamanan PBB, Selasa, 16 Desember 2025 malam, ia menambahkan bahwa Trump mengharapkan berakhirnya kekerasan di Tepi Barat.
“Amerika Serikat tetap fokus untuk menjaga keamanan Israel dan stabilitas Gaza dan Tepi Barat,” kata Jennifer kepada Dewan Keamanan PBB.
“Presiden Trump telah sangat jelas bahwa Amerika Serikat mengharapkan kekerasan di Tepi Barat berakhir, dan bahwa Amerika Serikat tidak akan mengizinkan pencaplokan Tepi Barat,” tambahnya.
Tepi Barat adalah rumah bagi 2,7 juta warga Palestina yang memiliki pemerintahan sendiri yang terbatas di bawah pendudukan militer Israel. Ratusan ribu warga Israel telah menetap di sana.
Sebagian besar kekuatan dunia menganggap pemukiman Israel, di tanah yang direbutnya dalam perang tahun 1967, ilegal, dan banyak resolusi Dewan Keamanan PBB telah menyerukan Israel untuk menghentikan semua aktivitas pemukiman.
Israel Bantah Permukiman Yahudi Ilegal
Israel membantah ilegalitas pemukiman tersebut, dengan alasan hubungan alkitabiah dan historis dengan tanah itu.
Secara terpisah, militer Israel mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka berencana untuk menghancurkan beberapa bangunan di kamp pengungsi Nur al-Shams utara, sebuah kamp yang sudah lama berdiri di Tepi Barat di luar kota Tulkarm.
Mereka mengklaim kamp-kamp di daerah tersebut “berfungsi sebagai pusat gravitasi untuk aktivitas teroris.”
Media Palestina melaporkan bahwa walikota Tulkarm telah mengutuk langkah tersebut sebagai “kejahatan yang sepenuhnya nyata.”
Pada bulan Maret, militer Israel menghancurkan sebagian besar kamp untuk membuka jalan yang luas bagi kendaraan militer, yang menyebabkan ribuan warga Palestina mengungsi, kata penduduk kepada Reuters pada saat itu.
Militer telah memperketat pembatasan pergerakan dan melakukan penggerebekan besar-besaran di beberapa kota.