Home News Anggaran Belum Cair, Sejumlah SPPG di Trenggalek Terpaksa Berhenti Operasi
News

Anggaran Belum Cair, Sejumlah SPPG di Trenggalek Terpaksa Berhenti Operasi

Bagikan
Anggaran MBG
Anggaran MBG belum cair, sejumlah SPPGdi Trenggalek berhenti operasi
Bagikan

finnews.id – Sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, terpaksa menghentikan sementara operasional program Makan Bergizi Gratis (MBG). Penyebabnya, dana operasional dari Badan Gizi Nasional (BGN) belum juga cair hingga pertengahan Desember 2025.

Wakil Ketua Satgas MBG Trenggalek, Saeroni, mengungkapkan bahwa hingga Selasa (16/12), sebanyak 50 SPPG yang telah berjalan di wilayah tersebut belum menerima anggaran operasional dapur untuk periode 8–20 Desember 2025.

“Kami menerima laporan dari Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), ada 12 SPPG yang memilih menghentikan operasional sementara karena keterbatasan dana,” ujar Saeroni di Trenggalek.

Ia merinci, delapan SPPG lebih dulu menghentikan layanan sejak Senin (15/12). SPPG tersebut antara lain Bodag dan Sawahan di Kecamatan Panggul, Petung di Kecamatan Dongko, Surondakan serta Karangsuko 2 dan Karangsuko 3 di Kecamatan Trenggalek, Kamulan di Kecamatan Durenan, Pule di Kecamatan Pule, serta Bendoagung 2 di Kecamatan Kampak.

Pada hari berikutnya, Selasa (16/12), tiga SPPG lainnya ikut menyusul berhenti beroperasi, yakni SPPG Tumpuk di Kecamatan Tugu, SPPG Surondakan di Kecamatan Trenggalek, serta SPPG Nglebeng di Kecamatan Panggul. Penghentian layanan tersebut telah diinformasikan kepada sekolah-sekolah penerima manfaat program MBG.

Meski demikian, masih ada 38 SPPG yang tetap bertahan beroperasi meski dana dari BGN belum cair. Untuk menjaga agar layanan kepada siswa tidak terhenti, pengelola SPPG tersebut menjalankan operasional dapur dengan dana mandiri.

“Sebagian besar masih berupaya bertahan menggunakan dana pribadi agar program tetap berjalan dan anak-anak tetap mendapatkan layanan makan bergizi,” kata Saeroni.

Selain persoalan anggaran, Saeroni juga menyinggung aspek kelayakan operasional. Dari total 50 SPPG di Trenggalek, baru dua yang telah mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), sementara lima lainnya masih dalam proses verifikasi.

“Pengajuan SLHS dilakukan melalui sistem OSS. Kami terus mendorong seluruh SPPG agar segera memenuhi standar, sehingga operasional bisa berjalan lebih aman dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Bagikan
Artikel Terkait
PWNU Jatim Ogah Terjebak Polemik PBNU
News

PWNU Jatim Ogah Terjebak Polemik PBNU

Finnews.id – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengambil sikap tegas...

Kakorlantas Polri Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum.
News

Kakorlantas Siagakan Empat Klaster Pengamanan Nataru 2025/2026

finnews.id – Sasaran Operasi Lilin 2025 difokuskan pada empat klaster utama sebagai...

News

Gubernur Jakarta melalui Dinas Pertamanan Pangkas Pohon-pohon Tua

finnews.id – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai mengambil langkah antisipatif menghadapi potensi...

Gak Main-Main! Jasa Marga Kunci Posisi 3 Besar BUMN Paling Transparan, Buktikan Kinerja Informatif Konsisten 5 Tahun!
News

Gak Main-Main! Jasa Marga Kunci Posisi 3 Besar BUMN Paling Transparan, Buktikan Kinerja Informatif Konsisten 5 Tahun!

finnews.id – Kabar gemilang menyelimuti dunia korporasi pelat merah. PT Jasa Marga...