finnews.id – Ratusan ribu pengungsi Palestina di Gaza dilanda banjir di tenda dan tempat penampungan mereka akibat hujan lebat.
Banjir terjadi akibat material untuk tempat penampungan, serta karung pasir tidak diizinkan masuk ke wilayah tersebut oleh Israel
Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB, hujan deras melanda Jalur Gaza pada Kamis, 11 Desember 2025.
Banjir membanjiri ratusan tenda yang menampung keluarga yang mengungsi akibat perang selama dua tahun, dan menyebabkan kematian seorang bayi perempuan karena kedinginan.
“Hampir 795.000 pengungsi berisiko tinggi terkena banjir yang berpotensi berbahaya di daerah dataran rendah yang dipenuhi puing-puing tempat keluarga tinggal di tempat penampungan yang tidak aman, sebut pernyataan Badan Manajemen Internasional (IOM).
“Drainase dan pengelolaan limbah yang tidak memadai juga meningkatkan risiko wabah penyakit,” tambah badan PBB tersebut.
Persediaan yang telah dikirim ke Gaza, termasuk tenda tahan air, selimut termal, dan terpal, tidak mampu menahan banjir.
Material untuk memperkuat tempat penampungan seperti kayu dan kayu lapis, serta karung pasir dan pompa air untuk membantu mengatasi banjir, mengalami keterlambatan masuk ke Gaza karena pembatasan akses yang masih berlaku dari Israel.
Israel mengklaim telah memenuhi kewajibannya dan menuduh badan-badan tersebut tidak efisien dan gagal mencegah pencurian oleh Hamas, yang dibantah oleh kelompok tersebut.
COGAT, sayap militer Israel yang mengawasi masalah kemanusiaan, belum dapat dihubungi untuk memberikan komentar.