finnews.id – Minat masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan semakin meningkat, membuat pertanyaan tentang umur pakai sepeda listrik dan motor listrik kian sering muncul.
Banyak orang beranggapan sepeda listrik lebih awet karena desainnya sederhana dan tidak memiliki komponen kompleks seperti motor listrik.
Padahal, ketahanan kedua jenis kendaraan ini dipengaruhi berbagai faktor, mulai dari aspek teknis, kualitas baterai, perilaku penggunaan, iklim, hingga rutinitas perawatan yang menentukan seberapa lama sepeda listrik maupun motor listrik dapat bertahan.
Secara teknis, sepeda listrik bekerja menggunakan motor berdaya kecil dan baterai berkapasitas ringan untuk kebutuhan mobilitas jarak pendek.
Karena tidak dituntut menghasilkan kecepatan tinggi atau membawa beban berat, tekanan pada komponen mekanis dan kelistrikan jauh lebih kecil.
Kondisi ini membuat sepeda listrik berpotensi memiliki umur pakai panjang pada bagian non-baterai, seperti rangka, roda, dan sistem penggerak.
Selain itu, sepeda listrik tidak menggunakan sistem kelistrikan rumit atau komponen bertegangan besar sehingga risiko kerusakan akibat panas, korsleting, atau beban berlebih lebih rendah.
Namun ada sisi lain yang perlu diperhatikan. Baterai sepeda listrik biasanya mengalami siklus pengisian lebih sering karena kapasitasnya kecil. Jika dipakai setiap hari, baterai dapat membutuhkan pengisian penuh setiap 1–2 hari.
Setiap siklus pengisian akan menurunkan kapasitasnya sedikit demi sedikit. Setelah mencapai 500–1.000 siklus, penurunan performa biasanya mulai terasa. Inilah alasan mengapa sepeda listrik bisa tampak masih prima secara fisik, tetapi baterainya sudah melemah dan perlu diganti lebih cepat.
Sementara itu, motor listrik dirancang untuk kebutuhan daya besar dan jarak tempuh yang lebih jauh. Baterainya berkapasitas tinggi dan dilengkapi sistem manajemen baterai canggih untuk menjaga suhu, tegangan, serta kestabilan daya.
Meski memiliki lebih banyak komponen yang bekerja berat, baterai motor listrik justru dapat bertahan lebih lama, bahkan hingga 8–10 tahun, terutama jika menggunakan sel berkualitas tinggi seperti nickel manganese cobalt (NMC) atau lithium ferro phosphate (LFP).