finnews.id – Saat anak-anak lain masih terlelap, seorang bocah kelas 1 SD di Kabupaten Sigi sudah bersiap mengenakan seragam dan memulai hari.
Namanya Farel, siswa SDN Soulowe, Kecamatan Dolo Induk, yang setiap hari tiba di sekolah sekitar pukul 03.00 WITA, jauh sebelum fajar muncul di ufuk timur.
Kebiasaan tak biasa ini membuat banyak orang penasaran: apa yang membuat anak berusia tujuh tahun itu datang sedini itu ke sekolah?
Viral dari Unggahan Keluarga
Kisah Farel mencuat setelah keluarganya membagikan video suasana sekolah yang masih gelap saat ia tiba. Dalam rekaman itu, terlihat bocah kecil itu datang dalam kondisi seragam lengkap, meski halaman sekolah masih sunyi dan lampu-lampu belum menyala.
Video tersebut diunggah melalui akun Facebook “Mike’Keyf Mike Keyf”, milik sang paman, yang bernama asli Istan. Unggahan ini langsung mencuri perhatian warganet.
Takut Terlambat
Menurut pamannya, kebiasaan Farel bangun sangat pagi sudah berlangsung sekitar enam bulan. Bahkan sejak masih PAUD, ia terbiasa bangun pukul 05.00 WITA. Namun semenjak masuk SD, jadwal paginya berubah drastis.
“Sekarang di SD malah lebih cepat lagi. Jam 2 dia sudah bangun,” ujar sang paman, Selasa (9/12/2025).
Farel selalu takut terlambat, sehingga ia meminta untuk diantar subuh-subuh — bahkan sebelum adzan Subuh berkumandang.
Setiba di sekolah, Farel sering kali harus menunggu sendirian selama berjam-jam. Sekolah masih terkunci, suasana gelap, udara pegunungan begitu dingin, dan hanya suara jangkrik yang menemani.
Namun hal itu tidak membuatnya gentar. Dengan tas dipeluk erat, ia duduk tenang di teras sekolah sembari menunggu hari benar-benar dimulai.
Respons Warganet
Fenomena Farel yang selalu tiba jam 03.00 WITA ini memicu gelombang komentar di media sosial. Banyak yang merasa terharu melihat semangat belajar bocah kecil tersebut.
Seorang netizen menulis bahwa Farel pernah menangis karena ingin pergi ke sekolah pukul 03.00, takut matahari keburu terbit dan tempat itu sudah ramai.
Netizen lain bahkan membagikan kisah bahwa Farel pernah bersikeras ingin menjadi orang pertama yang membuka pagar sekolah setiap hari.
“Sampai ibunya disarankan jadi pemegang kunci sekolah,” tulis seorang warganet sambil tertawa.
Tak sedikit pula komentar lucu yang viral, seperti:
“Cepat tamat dek, IMIP menunggu.”
“10 panggilan tak terjawab dari IMIP.”
Namun di balik canda, banyak pula doa dan apresiasi yang diberikan.
Banyak warganet yakin bahwa Farel menunjukkan tanda-tanda anak dengan masa depan cerah. Semangatnya dianggap lebih dari sekadar takut terlambat.
“Ini ciri-ciri anak yang ingin sukses. Senang ke sekolah, bukan karena takut, tapi malu kalau terlambat. Sehat selalu, dek Farel,” tulis seorang netizen yang juga mengusulkan agar ia diberi penghargaan.
Kisah Farel menjadi pengingat bahwa semangat belajar bisa tumbuh di mana saja — bahkan dari seorang bocah kecil yang rela melawan dingin dan gelap demi meraih mimpi di bangku sekolah dasar.
Link video Farel, siswa SD di Sigi
