Menteri Purbaya juga mendorong hilirisasi berkelanjutan, dengan target ekspor nikel dan turunannya US$60 miliar pada 2026, didukung FTA baru dengan Eropa dan Amerika Latin.
Secara keseluruhan, kebijakan Purbaya mendorong Indonesia sebagai ekonomi yang resilient dan berlanjutan untuk capai target pertumbuhan ekonomi 7 persen pada 2027 dandengan pertumbuhan kumulatif diproyeksikan 40 persen dalam delapan tahun kedepan.
Pasar merespons positif terhadap kebijakan awal beliau, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus All Time High (ATH) baru di level 8.602 pada akhir november menguat lebih dari 10% persen sejak pelantikan. Penguatan ini didorong oleh terus bertambahnya investor lokal ditambah dengan aliran dana asing yang masuk, ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap reformasi fiskal yang inklusif. Pak Burbaya sendiri selalu optimis dan percaya IHSG “To the moon!” dan memproyeksikan IHSG bisa tembus 9.000 di akhir tahun. Investor mengapresiasi visi Menteri Purbaya sebagai katalisator ekosistem bisnis yang dinamis. Dengan outlook cerah, pelaku usaha diajak berkolaborasi untuk inovasi dan ekspansi, mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan merata
Di balik angka-angka tersebut, ada satu aset tak kasat mata yang semakin menjadi penentu valuasi perusahaan di pasar modal: kekuatan brand. Di saat pasar sedang bullish seperti sekarang, brand yang kuat bukan hanya memberikan premium valuation, tapi juga menjadi safe haven ketika terjadi koreksi. Disway Award 2025 yang akan menggelar malam penganugerahan pada 4 Desember mendatang menjadi momentum tepat untuk mengapresiasi sekaligus mengukuhkan brand-brand terbaik Indonesia
Semoga kebijakan positif Menkeu Purbaya terus berlanjut, dan brand-brand unggulan Indonesia semakin kokoh sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.