finnews.id – Pirelli menerapkan aturan baru F1 menjelang GP Qatar 2025 yang memaksa semua pembalap melakukan minimal dua pit stop.
Setiap set ban hanya boleh digunakan maksimal 25 lap, termasuk lap di bawah Safety Car.
Karena lintasan Lusail menuntut ban dari sisi panas dan keausan, aturan ini menjadi penting untuk menjaga keselamatan pembalap.
Selain itu, aturan ini mengubah dinamika strategi balapan, terutama bagi tim yang unggul dalam mengelola degradasi ban.
Bagaimana Aturan Baru F1 Mempengaruhi Strategi McLaren
McLaren musim ini terkenal karena kemampuan mengelola ban dengan baik.
Ketika kondisi panas atau ban mudah aus, tim ini sering unggul, seperti yang terlihat di Bahrain, Miami, dan Mexico City.
Namun, aturan baru F1 mengurangi fleksibilitas strategi tersebut.
Karena setiap set ban hanya boleh menempuh 25 lap, tim harus fokus pada performa maksimal setiap stint.
Dengan kata lain, kemampuan McLaren menjaga ban lebih lama tidak bisa dimanfaatkan sepenuhnya.
Selain itu, pembatasan lap per set ban membuat pit stop menjadi faktor yang lebih menentukan hasil balapan.
Tim yang mengandalkan degradasi ban sebagai kekuatan strategis akan kehilangan keunggulan, sedangkan tim lain bisa memaksimalkan performa tiap stint tanpa mengkhawatirkan keausan ban.
Dengan demikian, balapan di Qatar kemungkinan besar akan lebih menekankan performa mesin dan kemampuan pembalap.
Peluang Juara Dunia Norris Terpengaruh?
Lando Norris memimpin klasemen dengan 24 poin atas Oscar Piastri dan Max Verstappen.
Namun, aturan baru F1 ini bisa mempengaruhi peluangnya. Jika McLaren gagal menyesuaikan strategi dengan pembatasan lap, rival mereka bisa mengambil keuntungan.
Sementara itu, lintasan Lusail tetap menantang semua tim, sehingga balapan tetap kompetitif.
Selain itu, karena GP Qatar termasuk sprint weekend, pembalap juga harus mempertimbangkan 8 poin tambahan dari sprint race.
Hal ini semakin menekankan pentingnya strategi yang tepat.
Sementara itu, Red Bull dan Mercedes dapat menyesuaikan strategi mereka untuk memaksimalkan performa setiap stint.
Dengan kata lain, aturan baru F1 tidak hanya menantang McLaren tetapi juga membuka peluang bagi tim lain untuk memperkecil jarak poin.
Karena itu, Norris harus berhitung dengan tepat agar keunggulan di klasemen tidak terkikis.