“Habitat bunga ini bukan di kawasan konservasi, melainkan di hutan yang dikelola oleh Nagari (desa). Ini menjadi catatan penting bagi upaya konservasi ke depan,” ungkap Joko.
Ia menjelaskan, banyak populasi Rafflesia ditemukan tumbuh di luar kawasan konservasi, bahkan di lahan masyarakat seperti kawasan yang berdekatan atau berada dalam kebun kopi dan sawit.
“Ini menunjukkan pentingnya pendekatan konservasi berbasis masyarakat. Jika tidak disertai edukasi yang baik, keberadaan Rafflesia bisa terancam hilang akibat aktivitas manusia,” tambahnya.