Catatan Dahlan Iskan

Airmata Ira

Bagikan
Airmata Ira
Mantan Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi-Istimewa-
Bagikan

djokoLodang

-o– … Obahorok pernah dipanggil Presiden Soeharto ke istana di Jakarta. Tetap pakai koteka. Makannya pun tetap talas Wamena. Saya sudah mencoba talasnya –belum kotekanya. … *) Nampaknya koteka itu ukurannya “all-size”, ya. Bisa dipakai untuk semua ukuran. –koJo.-

Wilwa

@Jafar. Inskripsi di Dome of Rock. Doctrines Jacobi. Thomas the Presbyter. Hmmm. Ini juga dibahas Jay Smith dkk secara bagus dan menarik dalam berbagai youtube yang membantah klaim yang Anda tulis tersebut. 1) Dome of the Rock Inscriptions Confront Islamic History! 30 May 2023. Pfanderfilms. 2) The Doctrina Jacobi – 3 Minute Quran Study: Episode 17. 4 May 2022. Thomas Alexander. 3) Thomas the Presbyter – 3 Minute Ouran Study: Episode 20. 15 May 2022. Thomas Alexander. Hmmm. Saya sejatinya termasuk orang yang tak menyukai debat kusir keagamaan yang saya anggap seperti berebut pepesan kosong. Tapi mau tak mau saya harus cover both sides dalam pendekatan saya mendalami sejarah (politik, ekonomi, agama, ideologi, dll). Dan saya menemukan sebuah benang merah bahwa sejarah ditulis pemenang! Termasuk sejarah agama. Ini “diperparah” oleh keyakinan hati nurani saya bahwa semua agama tanpa kecuali adalah “men made” termasuk kitab “suci” mereka. Seringkali untuk kepentingan politik dan ekonomi. Seperti halnya militer dan technology. Karena itu saya lebih menyukai filsafat/philosophy ketimbang agama. Seperti ungkapan Ryu Hasan yang sering saya kutip itu. Filosofi selalu bertanya mengapa begini mengapa begitu sedangkan agama cenderung terpaku pada doktrin dan dogma yang kaku keras bahkan violent. Tak sesuai dengan kemerdekaan berpikir yang saya miliki. Sejauh ini saya menyimpulkan tak ada agama yang murni di dunia ini. Semua agama dipengaruhi satu bahkan banyak agama lain. Text limit!

Ja’far Syahidan

Kepada Bapak Wilwa yang baik, dan rajin menonton video dokumenter Islam dari sudut pandang revisionist ekstrem. Seluruh komentar Bapak bahwa Islam dan Muhammad adalah fiksi ciptaan Abbasiyyah, justru bertentangan dengan konsensus akademik, lintas disiplin. Di antaranya: 1. Epigrafi Arab awal seperti inkripsi Dome of the Rock (tahun 691M), prasasti Hima (tahun 680M), papirus administratif era penguasa pertama dinasti Umayyah yaitu Muawiyyah (tahun 661M), 2. Kronik non Muslim sezaman, seperti Doctrina Jacobi, John Penkaye, Thomas the Presbyter. 3. numismatik pasca reformasi yang dilakukan Abdul Malik sang penguasa kelima dinasti Umayyah, yang secara eksplisit memuat tulisan syahadat Islam di koin mata uang resmi negara (dinar). Itu semua sumbernya independen satu sama lain, tidak memiliki motif politik Byzantium / Armenian / Kristen Nestorian, dan bisa diverifikasi secara terbuka, yang masing-masing saling menegaskan dan menguatkan kemunculan komunitas Arab yang ber identitas religius mandiri bernama Islam, pada abad ke-7. Saran saya, kalau Pak Wilwa serius mau berdiskusi secara fail, jujur, adil, objektif, dan berimbang, hamparkan 3 spektrum yang mengemuka: 1. Spektrum akademik mainstream. 2. Spektrum revisionis moderat. 3. Spektrum revisionis ekstrem. Pak Wilwa hanya fokus di spektrum ke-3. Itu tidak adil, Pak.

Bagikan
Artikel Terkait
Catatan Dahlan Iskan

Celana Koteka

Maka, kata Kossay, perlu orang seperti Wyn Sargent. Yakni yang mau tinggal...

Catatan Dahlan Iskan

Dahlan Dahlan

Tentu kami khawatir terperangkap hujan. Sungai-sungai itu tidak akan bisa dilewati. Harus...

Catatan Dahlan Iskan

Satu Triliun

Prof Asep mungkin bukan pemikir keagamaan tingkat tinggi seperti beberapa rektor Syahida...

Catatan Dahlan Iskan

Air Jernih

Karina sudah mempelajari banyak buku dan jurnal. Dari situ dia mendapat ilmu...