Finnews.id – Arab Saudi sedang menjalani transformasi yang membuat perayaan Natal oleh ekspatriat menjadi lebih terbuka. Semula dirayakan secara diam-diam, kini pohon Natal dan dekorasi mulai muncul di tempat umum, menandai melunaknya aturan keagamaan di negara tersebut.
Arab Saudi, yang merupakan pusat agama Islam, tengah menjalani periode perubahan sosial yang signifikan. Dalam beberapa tahun terakhir, suasana perayaan Natal di negara tersebut mengalami transformasi radikal.
Perayaan yang dahulu dilakukan secara sembunyi-sembunyi oleh para penganut Kristen kini mulai muncul di permukaan, terutama di kota-kota besar seperti Riyadh.
Dari Larangan Keras Menuju Toleransi Terbatas
Secara historis, Arab Saudi termasuk negara yang melarang keras perayaan Natal di tempat umum oleh penganut Kristen. Keberadaan polisi agama (Mutawa) dahulu sangat ketat mengawasi dan bahkan sempat menangkap pemilik toko yang berani menjual souvenir bernuansa hari besar non-Muslim, termasuk Natal.
Namun, suasana ini mulai mencair seiring berjalannya waktu dan setelah peluncuran program reformasi Saudi Vision 2030. Transformasi ini membuat suasana perayaan Natal sekarang sangat berbeda dibandingkan lima tahun lalu.
Pohon Natal dan Dekorasi di Riyadh
Saat ini, banyak toko-toko dekorasi di Riyadh dan kota lainnya mulai berani memajang dan menjual pernak-pernik Natal. Fenomena ini didukung oleh:
Melunaknya Polisi Agama: Keberadaan polisi agama yang dahulu berpatroli secara ketat dilaporkan sudah tidak terlihat lagi dalam beberapa tahun terakhir.
Kebutuhan Ekspatriat: Mayoritas penduduk Kristen di Arab Saudi adalah ekspatriat (tenaga kerja asing) dari Filipina, Asia Selatan, dan negara-negara lain. Kebutuhan para ekspatriat ini diakomodasi oleh beberapa pusat perbelanjaan dan toko.
Tujuan Global: Pemerintah Saudi berupaya meningkatkan citra sebagai negara yang lebih terbuka dan menarik investasi internasional, sehingga toleransi terbatas terhadap perayaan non-Muslim oleh warga asing mulai ditampakkan.
Meskipun pohon Natal mulai dijual dan suasana perayaan terasa lebih terbuka, penting untuk dicatat bahwa perayaan Natal di Arab Saudi masih menjadi urusan ekspatriat dan belum diakui sebagai hari libur nasional.