finnews.id – Untuk menjaga stabilitas harga pangan menjelang Natal dan tahun baru (Nataru), di mana permintaan telur biasanya meningkat, Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan arahan terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Negara meminta penggunaan telur ayam dalam menu program MBG untuk sementara dikurangi dan diganti dengan daging sapi atau telur puyuh.
Arahan ini disampaikan Prabowo pada Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 20 November 2025.
“Tadi Pak Presiden pesan, ‘wah, ya nanti kalau misalnya ini kan mau Nataru nih, kemudian Lebaran. Nanti, mungkin telur untuk anak-anak kita kurangi, tapi diganti daging sapi, diganti telur puyuh’,” kata Nanik meniru pernyataan Presiden Prabowo seusai pertemuan.
Nanik mengungkapkan bahwa gejolak harga pangan sudah mulai terasa di lapangan, terutama pada komoditas daging ayam, telur, dan buah.
“Saat ini kenaikan masih kecil, tapi tanda-tandanya sudah mulai ada,” ujarnya.
BGN Percepat Koordinasi Lintas Kementerian
Selain mengatur substitusi bahan pangan, BGN juga mempercepat koordinasi lintas kementerian/lembaga untuk kemandirian bahan baku MBG setelah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
Nanik mengatakan, TNI Angkatan Darat akan menggerakkan Kodim untuk menanam sayur dan beternak ayam. Kementerian Koperasi menyiapkan pembiayaan awal hingga Rp300 miliar untuk koperasi yang menanam buah, sayur, dan mengembangkan peternakan.
BGN juga bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk menggerakkan bupati/wali kota di seluruh Indonesia agar memanfaatkan lahan kosong di tingkat RT/RW bagi produksi pangan.
Untuk memudahkan pasokan ke Sistem Penyediaan Pangan Gizi (SPPG), kelompok tani yang belum memiliki koperasi didorong membentuk usaha dagang bersama agar dapat terhubung ke rantai penyediaan MBG.