Selain dua negara kepulauan tersebut, Uzbekistan dan Yordania juga mencatatkan sejarah sebagai debutan. Sementara itu, babak playoff masih berpotensi melahirkan wajah-wajah baru lainnya, seperti New Caledonia, Suriname, Kosovo, dan Albania.
Kembalinya Para Raksasa dan Sulitnya Langkah Juara 4 Kali
Format yang diperluas ini tidak hanya melahirkan debutan, tetapi juga menandai kembalinya tim-tim yang telah lama absen. Skotlandia kembali ke panggung global setelah menanti sejak 1998, sama halnya dengan Norwegia.
Kembalinya Norwegia memastikan bintang top dunia, Erling Haaland, akan tampil di turnamen sepak bola terbesar untuk pertama kalinya. Austria dan Haiti (setelah 1974) juga mengamankan comeback yang telah lama dinanti.
Di sisi lain, perluasan kuota kualifikasi, terutama untuk kawasan seperti Afrika (naik dari 5 menjadi 9 slot langsung) dan CONCACAF (dari 3 menjadi 6 slot langsung), tidak menjamin langkah mulus bagi tim-tim tradisional. Bahkan, negara-negara yang secara historis kuat tetap kesulitan.
Ancaman Kejutan dan Ambisi Baru di Panggung Dunia
Keberhasilan Curaçao dan Cape Verde diharapkan mampu memicu perkembangan sepak bola domestik di negara-negara kecil. Visi FIFA untuk turnamen yang diperluas adalah memberikan inspirasi bagi generasi mendatang.
Sejarah Piala Dunia telah mencatat banyak kejutan. Mulai dari Amerika Serikat yang mengejutkan Inggris pada 1950, Kamerun mengalahkan juara bertahan Argentina pada 1990, hingga Arab Saudi menaklukkan Argentina (yang kemudian menjadi juara) pada 2022.
Puncaknya, Maroko menjadi negara Afrika pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia pada 2022, setelah mengalahkan raksasa Eropa seperti Belgia, Spanyol, dan Portugal. Fenomena ini menunjukkan bahwa kesenjangan kualitas antara tim-tim “unggulan” dan “kuda hitam” semakin tipis.
Sebagai salah satu tuan rumah dengan Mauricio Pochettino sebagai pelatih, Amerika Serikat akan berjuang untuk melampaui pencapaian terbaik mereka, yaitu perempat final tahun 2002.
Meskipun demikian, tim-tim dengan sejarah panjang seperti Argentina, Brasil, Spanyol, dan Prancis tetap menjadi favorit kuat untuk mengangkat trofi. Sepanjang sejarah 95 tahun, gelar Piala Dunia hanya pernah dibagikan kepada delapan negara saja.
- Amerika Serikat
- Cape Verde
- Curaçao
- Curaçao dan Cape Verde
- Dampak Ekspansi Piala Dunia 48 Tim 2026
- Ekspansi FIFA
- Erling Haaland
- Erling Haaland Piala Dunia 2026
- FIFA
- iala Dunia
- Italia
- Italia Gagal
- Kualifikasi
- Kualifikasi Piala Dunia
- Mengapa Italia Terancam Gagal Kualifikasi Piala Dunia
- negara terkecil lolos Piala Dunia
- Nigeria
- Piala Dunia 2026
- Sepak Bola