“Skema ini menjadi bukti komitmen Otorita IKN menciptakan iklim investasi yang aman, kompetitif, dan berkelanjutan,” tutupnya.
Siapa Mengerjakan Apa?
- Rumah tapak di KIPP 1B:
Masa pembangunan diproyeksikan 2 tahun, disusul pengoperasian dan pemeliharaan selama 8 tahun. - Delapan tower rusun di KIPP 1A:
Masa konstruksi 1 tahun 3 bulan, lalu dilanjutkan fase operasional dan perawatan sepanjang 10 tahun.
Model durasi yang berbeda ini menyesuaikan tingkat kompleksitas proyek masing-masing.
Kedua proyek ini mengusung prinsip desain berkelanjutan untuk mendukung konsep “kota hutan” (forest city).
Otorita IKN menegaskan pembangunan hunian ASN dirancang agar efisien energi, adaptif terhadap iklim tropis, dan memperhatikan kenyamanan penghuni.
Proyek hunian ini menjadi bagian penting dari visi besar IKN sebagai kota yang cerdas, berdaya saing, dan berorientasi lingkungan.
Platform digital Investara disiapkan untuk mempermudah peserta mengakses dokumen, persyaratan, dan proses penilaian.
Dengan digitalisasi lelang, Otorita IKN berharap dapat menarik lebih banyak partisipasi perusahaan lokal maupun asing. “Investasi di IKN kini jauh lebih terukur dan mudah dipantau publik,” pungkas Sudiro.
- cara ikut lelang proyek KPBU IKN
- daftar proyek KPBU Otorita IKN terbaru
- Hunian ASN
- Hunian ASN IKN
- IKN
- Investasi
- investasi di IKN
- investasi IKN
- kota hutan
- KPBU
- KPBU IKN
- Lelang
- Lelang Hunian ASN di IKN Rp5.5 TRILIUN
- lelang KPBU IKN
- Lelang proyek IKN
- nilai investasi proyek hunian ASN IKN
- Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN)
- peluang investasi pembangunan hunian ASN
- pengembang swasta dalam pembangunan IKN
- proyek hunian ASN IKN
- Proyek properti Kalimantan Timur
- PT Intiland Development Tbk
- PT Nindya Karya (Persero)
- skema KPBU