Perubahan sistem pendidikan, akses gizi, pengaruh teknologi, hingga perubahan pola hidup menjadi faktor yang sering disebut dalam diskusi mengenai perkembangan kecerdasan generasi muda.
Banyak pakar juga menekankan bahwa IQ bukan satu-satunya ukuran kecerdasan.
Serta pemahaman tentang kemampuan manusia kini jauh lebih kompleks daripada sekadar angka tunggal.
Cerita yang dibagikan dr. Ryu pada akhirnya bukan sebatas soal angka IQ, tetapi lebih pada ajakan untuk memperhatikan kembali.
Bagaimana lingkungan, kebijakan pendidikan, dan kondisi sosial dapat membentuk kemampuan kognitif generasi berikutnya.
Diskusi semacam ini penting sebagai refleksi bersama, bukan untuk menimbulkan kepanikan.
Melainkan sebagai langkah awal mempertanyakan sejauh mana upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia.
Dengan demikian, meski belum ada klaim resmi atau kajian ilmiah terbaru yang menegaskan data tersebut.
Percakapan yang muncul dapat menjadi pengingat bahwa pembangunan Kualitas manusia adalah proses jangka panjang yang membutuhkan perhatian serius dari seluruh lapisan masyarakat.