Home Lifestyle Usia Terbaik untuk Pembekuan Sel Telur: Buat Kalian yang Belum Mau Punya Anak Dulu
Lifestyle

Usia Terbaik untuk Pembekuan Sel Telur: Buat Kalian yang Belum Mau Punya Anak Dulu

Bagikan
Pembekuan Sel Telur
Pembekuan Sel Telur, Image: DALL·E 3
Bagikan

finnews.id – Pembekuan sel telur atau kriopreservasi oosit semakin sering muncul sebagai solusi modern bagi wanita yang ingin menjaga kesempatan memiliki anak di masa depan. Saat seseorang mulai mempertimbangkan pilihan ini, pertanyaan pertama yang muncul hampir selalu sama: kapan waktu terbaik melakukannya?

Pada awal pembahasan, prosedur ini perlu dipahami sebagai teknologi yang membantu menjaga kualitas sel telur selagi tubuh masih berada pada masa puncak kesuburan. Karena itu, usia menjadi faktor terpenting yang menentukan keberhasilan program ini. Semakin muda seseorang memulai, semakin besar peluang keberhasilan saat program kehamilan berlangsung di masa depan.

Mengapa Usia Menentukan Peluang?

Proses alami tubuh perempuan mengikuti ritme biologis tertentu. Jumlah sel telur menurun setiap tahun, bahkan sejak lahir. Selain jumlah, kualitas sel telur juga menurun, terutama setelah memasuki usia sekitar 35 tahun. Pada usia tersebut, kromosom telur mulai rentan mengalami kelainan, sehingga peluang kehamilan menurun, sementara risiko keguguran meningkat.

Karena alasan inilah kriopreservasi oosit mulai terasa relevan bagi banyak wanita modern. Ketika pekerjaan, studi, kesehatan mental, atau kesiapan hubungan belum mendukung keputusan menjadi orang tua, pembekuan sel telur memberi ruang bernapas tanpa kehilangan peluang biologis.

Usia Ideal Melakukan Pembekuan Sel Telur

Para ahli reproduksi sepakat bahwa waktu terbaik melakukan pembekuan sel telur terjadi pada rentang usia 25 hingga 35 tahun. Pada rentang tersebut, tubuh menghasilkan sel telur dalam jumlah lebih banyak dengan kualitas terbaik. Karena itu, kriopreservasi oosi pada fase ini menawarkan hasil terbaik saat proses kehamilan berlangsung di masa depan.

Pada usia 36 hingga 38 tahun, prosedur ini  masih memberikan peluang. Namun, seseorang mungkin membutuhkan lebih banyak siklus stimulasi untuk mendapatkan jumlah sel telur yang memadai. Pada rentang ini, sel telur yang dibekukan tetap berguna, hanya saja hasilnya tidak seoptimal usia di bawah 35 tahun.

Sementara itu, usia 39 hingga 42 tahun masih memungkinkan seseorang mengikuti program kriopreservasi oosi, namun peluang keberhasilannya terbilang lebih rendah. Selain kualitas sel telur yang melemah, jumlah sel telur yang layak juga biasanya menurun cukup drastis. Karena itu, keputusan pada fase ini sering bergantung pada motivasi personal dan kondisi medis individu.

Di atas usia 42 tahun, hal ini  jarang direkomendasikan. Banyak klinik mulai menawarkan opsi lain seperti donor sel telur, karena peluang keberhasilannya pada usia ini sangat kecil.

Bagikan
Artikel Terkait
Cara Menentukan Budget Pernikahan
Lifestyle

Cara Menentukan Budget Pernikahan tanpa Overthinking

finnews.id – Cara menentukan budget pernikahan sering terasa rumit saat dua orang...

Lifestyle

Sinopsis Film Wicked For Good: Penutup Epik Kisah Dua Penyihir Oz dengan Drama, Konflik, dan Emosi Mendalam

finnews.id – Setelah kesuksesan besar Wicked (2024), film sekuel berjudul Wicked: For...

Tokyo Station Hotel
Lifestyle

Tokyo Station Hotel: Penginapan Mewah dengan Akses Langsung ke Stasiun Kereta Tokyo

finnews.id – Tokyo Station Hotel adalah hotel bintang 5 yang berada di...

Ramalan Zodiak 27 Oktober 2025: Aquarius untung besar, Leo dan Taurus wajib waspada!
Lifestyle

Ramalan Zodiak 17 November 2025: Energi Baru, Keputusan Besar, dan Kejutan Tak Terduga

finnews.id – Tanggal 17 November 2025 membawa energi kuat dari pergerakan planet yang...