Home 360° Kampung Ulok Gading
360°

Kampung Ulok Gading

Bagikan
Kampung Ulok Gading: Seni, Cerita, dan Kehidupan Anak Muda Bandar Lampung, Tangkapan Layar
Bagikan

“Dulu, banyak anak muda yang pergi ke laut sejak dini. Mural ini membuat kami tetap ingat dari mana kami berasal. Laut itu hidup, dan begitu juga cerita kami.”

Seniman Raka menambahkan:

“Kami ingin orang yang melihat mural ini merasakan kerja keras nelayan, tapi juga keindahan dan kedamaian laut. Ini tentang kehidupan yang berjalan bersamaan dengan alam.”

2. Mural Anak-anak Bermain: “Keceriaan di Gang Kampung”

Gang-gang sempit Kampung Ulok Gading selalu ramai dengan tawa anak-anak. Mural ini menampilkan anak-anak bermain congklak, bersepeda, dan melompat tali, menangkap momen kebahagiaan sederhana yang sering terlewatkan di kehidupan modern.

“Melalui mural ini, kami ingin anak-anak tahu bahwa kampung ini adalah rumah mereka. Bahagia itu sederhana, cukup dengan bermain bersama teman-teman.”

“Kami ingin menghadirkan nostalgia bagi orang dewasa, dan sekaligus inspirasi bagi anak-anak untuk terus bermain dan bersosialisasi.”

3. Mural Persahabatan: “Ikatan Tak Terlihat”

Di sudut lain kampung, mural ini menampilkan sekelompok remaja duduk di bawah pohon sambil berbagi cerita dan tertawa bersama. Warna-warna hangat menggambarkan kehangatan persahabatan lokal yang menjadi inti komunitas kampung.

Seorang remaja yang sering berkumpul di gang ini mengatakan:

“Mural ini seperti menggambarkan diri kami. Walau berbeda karakter, kami tetap bersatu. Setiap orang punya cerita, tapi persahabatan menyatukan semuanya.”

“Saya ingin mural ini menjadi pengingat bahwa persahabatan itu tidak terlihat, tapi selalu terasa.”

4. Mural Cinta Lokal: “Kisah Romansa Kampung”

Mural ini menampilkan dua anak muda yang saling tersenyum di bawah lampu jalan kampung. Bukan hanya sekadar kisah cinta, mural ini mengangkat kehidupan sosial dan tradisi lokal, seperti pesta rakyat, permainan anak-anak, dan interaksi sehari-hari yang manis namun sederhana.

“Kisah cinta di sini bukan tentang drama besar, tapi tentang momen kecil yang bermakna—senyum, sapaan, dan perhatian sederhana. Ini bagian dari budaya kami.”

5. Mural Lingkungan dan Alam: “Hijau Kampungku”

Bagikan
Artikel Terkait
Museum Ullen Sentalu
360°

Kisah Patah Hati Tineke Tersimpan di Ullen Sentalu

Di ruang ini, terdapat terdapat kumpulan surat, puisi dan syair yang ditulis...

Perjalanan Caroline Rose
360°

Perjalanan Patagonia

Dunia sedang Berduka Ketika Caroline mengambil foto dan menikmati udara segar, ribuan...

360°

WARMO, Spot Nongkrong Legendaris di Jaksel

Oleh sebab itu, menu sajian di warteg WARMO selalu fresh dan hangat.

Ngopi di Istana Negara, Nongkrong Eksklusif di Jantung Kekuasaan
360°

NGOPI DI ISTANA NEGARA, Secangkir di Jantung Kekuasaan

Mata Bintang dan Agusta tak berhenti menerawang seluruh isi kafe. Sesekali keduanya...