I Gede Rediawan, merupakan salah satu nasabah PNM ULaMM yang telah merasakan manfaat kepemilikan sertifikat halal. Berawal dari usaha kecil kerajinan kaca tiup di Buleleng, kini ia sukses mengembangkan Sari Timbul by Kubu Bali, sebuah restoran yang memadukan seni dan kuliner lokal.
Dengan dukungan pembiayaan PNM yang kini mencapai Rp350 juta, usahanya tumbuh menjadi destinasi kreatif yang menggabungkan seni kaca, kayu, dan instalasi artistik.
Namun perjalanan Rediawan tidak berhenti di sana. Ia ingin memastikan bahwa setiap hidangan yang disajikan tidak hanya lezat, tetapi juga membawa keberkahan. Didampingi oleh PNM dan MES, Rediawan menempuh proses panjang untuk mendapatkan Sertifikat Halal Regular.
“Bagi saya, sertifikat halal bukan sekadar label, tapi komitmen. Ini bentuk tanggung jawab moral kepada pelanggan dan karyawan bahwa kami menjalankan usaha dengan niat baik dan cara yang benar,” ceritanya.
Selain pemberian sertifikat halal, Halalpreneur Fest juga diisi dengan berbagai kegiatan pengembangan kapasitas, seperti kelas memasak, kerajinan tangan, branding produk, dan sharing session bersama pengusaha inspiratif.
Kegiatan ini membentuk ruang belajar yang kolaboratif, di mana sesama pelaku usaha saling berbagi pengalaman dan strategi untuk berkembang.
Melalui rangkaian kegiatan ini, PNM ingin menegaskan bahwa pemberdayaan bukan hanya tentang membantu usaha bertumbuh, tetapi juga memastikan setiap langkah membawa manfaat bagi keluarga, lingkungan, dan masyarakat luas.