Doa Taubat Nabi Adam dan Hawa
Setelah menyadari kesalahannya, Adam dan Hawa memohon ampun kepada Allah SWT. Doa ini tercantum dalam Surah Al-A’raf ayat 23:
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Qālā rabbanā ẓalamnā anfusanā wa illam taghfir lanā wa tarḥamnā lanakūnanna minal-khāsirīn.
Artinya:
“Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi kami rahmat, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.”
Selama ratusan tahun Nabi Adam AS terus membaca doa tersebut. Berkat ketulusan dan penyesalan mereka, Allah akhirnya menerima taubat keduanya dan mempertemukan mereka kembali di bumi. Meski demikian, mereka tidak diperbolehkan kembali ke surga dan diperintahkan untuk menjalani kehidupan sebagai manusia yang tunduk kepada Allah.
Pelajaran Besar dari Kisah Nabi Adam AS
Kisah ini mengajarkan bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna namun tidak luput dari kesalahan. Karena itu, kita harus selalu menjaga iman, berusaha menjauhi godaan, serta memohon ampunan setiap kali berbuat salah.
Allah Maha Pengampun. Jika Nabi Adam yang melakukan kesalahan besar saja diampuni, maka umatnya juga memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan rahmat-Nya — selama kita bertaubat dengan tulus seperti dalam doa Nabi Adam AS.