Untuk membeli sepatu baru pun, keluarga ini tidak mampu.
Wati menceritakan bahwa penghasilan suaminya sebagai nelayan tidak menentu.
“Penghasilan suami saya kalau habis pulang melaut, kadang 100 kadang lebih kadang juga kosong,” ujarnya.
Sementara itu, penghasilan Wati sebagai buruh pengupas udang hanya sekitar Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per hari.
Dengan kondisi suaminya yang sedang dirawat akibat infeksi paru-paru, sumber pendapatan keluarga semakin berkurang.
Sementara Wati harus tetap berada di rumah sakit untuk menemaninya.
Sehingga beban ekonomi keluarga mereka semakin berat karena kehilangan penghasilan.
Kasus Sudah Dimediasi, KL Kembali Sekolah
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Rohil, Muhaimin Sadri saat dikonfirmasi oleh media mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Kamis (13/11/2025) lalu.
Namun persoalan ini sudah dimediasi oleh pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Rohil dan pengurus PGRI Kecamatan Sinaboi.
“Betul kejadiannya kemarin, dan sudah dimediasi tadi, anaknya juga sudah sekolah,” ungkap Muhaimin, Jumat (14/11/2025).