Akun komunitas @Pinetworkmember, yang dikenal vokal, menyebut komunikasi antara tim inti dan pengembang “terlalu kaku dan tidak partisipatif.”
Kondisi ini menciptakan jurang antara ambisi besar Pi Network dan realitas para builder yang berjuang di lapangan.
Beberapa bahkan telah hengkang ke proyek blockchain lain yang menawarkan ekosistem lebih terbuka dan insentif yang lebih jelas.
Pi Network Coba Menambal Luka
Sebagai respons terhadap kekhawatiran itu, Pi Core Team mengumumkan inisiatif baru: Pi Hackathon 2025, dengan total hadiah 160.000 Pi Token untuk mendukung pembangunan aplikasi desentralisasi baru.
Namun, langkah ini dinilai terlambat dan belum menyentuh akar persoalan. Yaitu keberlanjutan finansial proyek dan lambannya integrasi mainnet.
Padahal, dalam laporan resmi Pi Network Desember 2024, disebutkan lebih dari 8 juta pengguna telah migrasi ke mainnet tertutup.
Sementara mainnet terbuka dijadwalkan rilis kuartal pertama 2025. Hingga kini, janji itu belum sepenuhnya terwujud.
Bagi komunitas Pi, dijualnya WorkforcePool adalah pukulan simbolis. Proyek yang pernah menjadi “wajah sukses Pi Network” kini justru menjadi pengingat betapa beratnya mempertahankan idealisme di tengah keterbatasan sistem.
Namun, sebagian pihak optimistis bahwa momen ini bisa menjadi pemicu introspeksi. Jika tim inti berani mempercepat desentralisasi, memperkuat dukungan finansial bagi pengembang, dan membuka akses lebih luas, masa depan Pi masih bisa diselamatkan.
- Hackathon
- Hackathon Pi Network
- nasib pengembang Pi Network
- Pemenang Hackathon Pertama WorkforcePool DIJUAL
- Pemenang Hackathon Pi Network
- pemenang Pi Hackathon pertama
- penundaan mainnet Pi Network
- Pi Network
- tantangan ekosistem blockchain Pi
- WorkforcePool
- WorkforcePool Dijual
- WorkforcePool dijual 2025
- WorkforcePool Hackathon Pi Network
- WorkforcePool Pi Network
- WorkforcePool Pi Network Dijual