Home News 1,3 Juta Konten Pornografi Diblokir, Komdigi: Komitmen Jaga Ruang Digital Sehat
News

1,3 Juta Konten Pornografi Diblokir, Komdigi: Komitmen Jaga Ruang Digital Sehat

Bagikan
pemblokiran konten pornografi oleh Komdigi
Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar.Foto:IG
Bagikan

Finnews.id – Sebanyak 1.334.876 konten bermuatan pornografi berhasil diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sepanjang periode 2021 hingga 9 November 2025. Data tersebut dirilis oleh Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital (Ditjenwasdigi) melalui akun resmi @dirjenwasdigi di Instagram.

Menurut laporan visual yang diunggah, jumlah konten pornografi yang diblokir meningkat signifikan pada tahun 2025, dengan 527.026 konten ditangani hanya dalam waktu sepuluh bulan.

Kenaikan ini menunjukkan peningkatan efektivitas pengawasan dan pelaporan terhadap konten berbahaya di ruang digital Indonesia.

Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar, menyebut bahwa hasil tersebut merupakan wujud nyata keseriusan pemerintah dalam menjaga ruang digital tetap sehat dan beradab.

“Kami terus memperkuat sistem pemantauan, pelaporan, serta kerja sama lintas platform agar ruang digital di Indonesia terbebas dari konten yang melanggar norma kesusilaan. Ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga tanggung jawab bersama,” ujar Alexander Sabar dalam keterangan resmi yang diunggah di Instagram @dirjenwasdigi.

Berdasarkan data Komdigi, dari total 1,33 juta konten yang diblokir, 738.371 konten berasal dari website, disusul oleh platform X (sebelumnya Twitter) sebanyak 560.871 konten. Sementara itu, platform berbagi file menempati posisi ketiga dengan 13.433 konten, diikuti MiChat sebanyak 8.314 konten, dan Meta (Facebook & Instagram) sebanyak 5.705 konten.

Platform lainnya yang juga terdeteksi memuat konten pornografi meliputi Mango Live (3.602 konten), Telegram (1.090 konten), IP Address individu (1.001 konten), serta platform populer seperti Bigo Live, YouTube, TikTok, dan Hello App dalam jumlah lebih kecil.

Alexander Sabar menjelaskan, lonjakan pemblokiran pada 2025 bukan semata karena meningkatnya penyebaran konten negatif, tetapi karena adanya penguatan sistem deteksi otomatis dan kolaborasi pelaporan masyarakat.

“Peningkatan ini menandakan publik makin sadar untuk melapor, dan sistem kami semakin tanggap. Pemerintah akan terus menjaga agar ruang digital Indonesia menjadi tempat yang aman dan produktif bagi semua pengguna,” tambahnya.

Bagikan
Artikel Terkait
Contraflow
News

Arus Balik Libur Natal Padat, Contraflow Tol Jakarta–Cikampek Diperpanjang hingga KM 70

finnews.id – Kepadatan arus balik libur Natal 2025 membuat petugas kembali memperpanjang...

Banjir Kalsel
News

Banjir di Banjar Kalimantan Selatan Makin Meluas, Lebih dari 18 Ribu Warga Terdampak

finnews.id – Bencana banjir kembali melanda wilayah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Hujan...

Penolakan UMP Jakarta 2026
News

Soal UMP 2026, KSPI Buka Dialog dengan Pemprov DKI, Aksi Buruh Mengepung Istana Akhir Desember Tetap Jalan

finnews.id – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) merespons ajakan Wakil Gubernur DKI...

Ketua DPD PDIP Jawa Tengah
News

Misi Rebut Kembali Basis Banteng: Dolfie Palit Resmi Pimpin DPD PDIP Jawa Tengah 2025-2030

Finnnews.id – Peta politik Jawa Tengah memasuki babak baru setelah penetapan kepengurusan...