Menemukan Keseimbangan Antara Mimpi dan Realita
Suka berkhayal jadi orang kaya tidak selalu buruk. Justru, imajinasi seperti itu bisa menjadi energi positif bila berbarengan dengan kesadaran dan kerja nyata. Yang penting adalah menjaga keseimbangan antara cita-cita dan realita.
Seseorang dapat bermimpi besar tanpa perlu merasa lebih unggul dari orang lain. Ketika khayalan berubah menjadi dorongan untuk memperbaiki diri, bukan untuk mencari pengakuan, maka fantasi itu menjadi sehat.
Namun, jika seseorang terjebak dalam keyakinan bahwa ia lebih berhak, lebih penting, atau lebih istimewa dari orang lain tanpa alasan nyata, hal itu bisa mengarah pada ciri-ciri gangguan kepribadian narsistik. Kesadaran akan batas antara impian dan delusi menjadi kunci untuk mencegah gangguan ini berkembang lebih jauh.
Penutup
Pada akhirnya, suka berkhayal jadi orang kaya hanyalah bagian kecil dari cara manusia memotivasi diri. Namun, ketika fantasi tersebut mulai mendefinisikan harga diri dan merusak hubungan sosial, saatnya untuk meninjau kembali kesehatan emosional seseorang.
Tanda gangguan kepribadian narsistik bukan hanya tentang berkhayal, tetapi tentang bagaimana seseorang mempersepsikan nilai image-nya sendiri dan cara ia menuntut validasi dari dunia luar. Membedakan ambisi sehat dengan ilusi keagungan adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan psikologis dan menjalani hidup yang lebih realistis serta bermakna.
Referensi:
American Psychiatric Association – Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5)
Psychology Today – Understanding Narcissistic Personality Disorder
Cleveland Clinic – Narcissistic Personality Disorder Overview
Mayo Clinic – Symptoms and Causes of NPD
Verywell Mind – Signs and Treatment of Narcissistic Personality Disorder