Home Internasional Iran Hadapi Kekeringan Terburuk dalam Sejarah
Internasional

Iran Hadapi Kekeringan Terburuk dalam Sejarah

Bagikan
Kekeringan di Iran
Kekeringan di Iran, Image: ArtTower / Pixabay
Bagikan

finnews.id – Kekeringan di Iran saat ini menjadi salah satu kondisi lingkungan paling mengkhawatirkan dalam beberapa dekade terakhir. Teheran sebagai ibu kota berada pada tekanan ekstrem karena cadangan air terus menurun. Bendungan yang biasanya menampung air bagi jutaan penduduk kini terlihat hampir kosong, sungai berubah menjadi permukaan yang retak, serta aliran air di permukiman sering terhenti berjam-jam. Perubahan iklim memperburuk keadaan, tetapi faktor internal seperti infrastruktur berusia puluhan tahun ikut mempercepat krisis. Pemerintah mulai menimbang kebijakan darurat, termasuk pengurangan aliran air pada malam hari serta rencana untuk mengatur penggunaan air secara ketat.

Tekanan terhadap masyarakat semakin terasa. Warga kota mulai menyimpan air dalam wadah besar, bahkan sebagian berencana membeli tandon agar tetap mampu menjalankan kebutuhan dasar. Yang lebih mengkhawatirkan, pejabat pemerintah menyampaikan kemungkinan pengurangan aliran air secara total apabila hujan tidak turun menjelang akhir musim gugur.

Tingkat Air Bendungan Berada pada Titik Mengkhawatirkan

Bendungan Latian sebagai salah satu penyuplai utama kebutuhan Teheran menyimpan air kurang dari sepuluh persen kapasitas. Sebagian air tersebut masuk kategori air mati sehingga tidak dapat digunakan. Kondisi yang sama terjadi pada Bendungan Karaj yang menjadi sumber utama air bagi Teheran dan Alborz. Penurunan air yang ekstrem bukan kasus satu wilayah saja. Mashhad, kota terbesar kedua di negara tersebut, menghadapi kondisi jauh lebih parah dengan kapasitas air kurang dari tiga persen pada gabungan empat bendungan utama.

Kebocoran Infrastruktur Menghambat Distribusi Air

Walaupun perubahan iklim menjadi penyebab eksternal, kerusakan infrastruktur menjadi faktor internal yang besar. Sistem pipa di Teheran telah berusia lebih dari seratus tahun sehingga rentan bocor. Setiap kebocoran menghasilkan kehilangan air sebelum mencapai warga. Upaya penghematan berkurang efektif karena air yang tersisa mengalir ke tanah atau selokan, bukan ke keran rumah.

Kondisi ini memperlihatkan bahwa sekadar mengurangi penggunaan air tidak akan memecahkan masalah. Perbaikan pipa menjadi langkah wajib agar distribusi berjalan optimal. Tanpa langkah tersebut, penghematan hanya menunda krisis, bukan menyelesaikannya.

Bagikan
Artikel Terkait
Internasional

Israel Terus Lakukan Penggerebekan dan Penahanan Warga Sipil di Suriah Selatan

finnews.id – Israel terus melakukan penggerebekan di Suriah selatan dan menahan warga...

Paus Leo XIV mendesak Rusia dan Ukraina berdialog.
Internasional

Paus Leo Desak Rusia dan Ukraina Manfaatkan Momen Natal untuk Berdialog

finnews.id – Paus Leo XIV mendesak Rusia dan Ukraina untuk menemukan “keberanian”...

Internasional

China: Penjualan Senjata AS ke Taiwan Mempercepat Ancaman Perang

finnews.id – China mengkritik kesepakatan senjata terbaru Amerika Serikat (AS) dengan Taiwan....

Internasional

Rekor Guinness, Remaja Bangun Menara Eiffel Setinggi 17 Meter dari Tusuk Gigi

finnews.id – Seorang remaja asal Illinois mencatatkan rekor dunia setelah berhasil membangun...