Home Internasional Ahmad al-Sharaa, Presiden Suriah Pertama Injakan Kaki di Gedung Putih Bertemu Trump Hari Ini
Internasional

Ahmad al-Sharaa, Presiden Suriah Pertama Injakan Kaki di Gedung Putih Bertemu Trump Hari Ini

Bagikan
Pertemuan Trump Al-Sharaa
Kunjungan bersejarah Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa ke Gedung Putih hari ini (10 November 2025) untuk bertemu Donald Trump menandai era baru diplomasi.Foto:Instagram @ahmadalsharaa2
Bagikan

Finnews.id – Ahmad al-Sharaa mencatatkan sejarah baru bagi Suriah dengan menjadi presiden pertama yang dijamu di White House (Gedung Putih) sejak negara itu merdeka pada 1946. Langkah ini terbilang tak terduga, mengingat dua dekade lalu al-Sharaa pernah ditahan di fasilitas AS di Irak karena bergabung dengan kelompok militan al-Qaida.

Ini akan menjadi tonggak sejarah baru dalam diplomasi Amerika Serikat (AS) dan Suriah. Pertemuan al-Sharaa dan Presiden AS Donald Trump dijadwalkan hari ini Senin 10 November 2025 di Gedung Putih.

Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengonfirmasi pertemuan ini sebagai bagian dari upaya diplomasi AS untuk mendorong perdamaian global dan mengakui adanya kemajuan signifikan di bawah kepemimpinan baru Suriah pasca lengsernya Bashar al-Assad. Kunjungan ini semakin krusial karena terjadi sehari setelah Departemen Luar Negeri AS mencabut nama Ahmed al-Sharaa dari daftar hitam terorisme.

Tiga Agenda Utama di Meja Diskusi

Pertemuan puncak antara Trump dan al-Sharaa diperkirakan akan berfokus pada tiga isu utama yang sangat menentukan masa depan Suriah dan stabilitas kawasan Timur Tengah:

Pencabutan Sanksi Ekonomi: Presiden al-Sharaa akan mendorong penghapusan penuh sanksi AS yang tersisa, termasuk Undang-Undang Caesar (Caesar Act), yang sangat menghambat upaya rekonstruksi negara tersebut.

Kerja Sama Kontraterorisme: Utusan AS untuk Suriah, Tom Barrack, menyebutkan bahwa al-Sharaa diharapkan menandatangani perjanjian untuk secara resmi bergabung dengan aliansi internasional pimpinan AS dalam memerangi sisa-sisa kelompok Negara Islam (ISIS).

Suriah bahkan dikabarkan berencana membangun pangkalan militer di dekat Damaskus untuk mengoordinasikan bantuan kemanusiaan dan memantau perkembangan regional.

Rekonstruksi Nasional dan Bantuan Finansial: Selain sanksi, Suriah membutuhkan dukungan besar untuk pembangunan kembali setelah 13 tahun perang saudara.

Al-Sharaa telah melakukan pertemuan terpisah dengan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) sebagai langkah awal mencari dukungan finansial, di mana Bank Dunia memperkirakan biaya rekonstruksi Suriah mencapai lebih dari 216 miliar Dolar AS.

Bagikan
Artikel Terkait
NORAD Santa Tracker 2025
Internasional

NORAD Santa Tracker 2025: Tradisi 70 Tahun Melacak Perjalanan Santa dengan Teknologi Canggih

Finnews.id – Tiap musim Natal, termasuk 2025 ini, satu tradisi unik yang...

Natal di Bethlehem 2025
Internasional

Cahaya Harapan dari Bethlehem: Ribuan Jemaat Padati Pelataran Manger Square Usai Dua Tahun Senyap

Finnews.id – Semangat Natal kembali berpijar di tanah kelahiran Yesus Kristus. Ribuan...

Jelang Dilantik Jadi Wali Kota New York, Zohran Mamdani Tegas Lawan Islamofobia & Rasisme Anti-Palestina
Internasional

1 Januari Dilantik Jadi Wali Kota New York, Ini Pesan Tegas Zohran Mamdani

Finnews.id – Menjelang resmi menjabat sebagai Wali Kota New York, Zohran Mamdani...

Negosiasi Perang Ukraina
Internasional

Zelensky Perkenalkan Zona Demiliterisasi dalam Rencana Perdamaian Terbaru Ukraina

finnews.id – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengumumkan langkah baru dalam upaya perdamaian...