Bapak BA menyatakan bahwa Presiden ke – 8 Prabowo Subianto merupakan satu satunya Presiden RI yang paham Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. Pengetahuan berdasarkan referensi beberapa Buku Ekonomi yang kemudian diarahkan atau disesuaikan dengan budaya belanja rakyat. Kata teman awak penjual klontongan sebenarnya sederhana saja urus duit negara. Uang masuk harus lebih banyak dari uang keluar. Nah uang masuk itu kini akan diatur sedemkian rupa termasuk 1.000 Triliyun sehingga benar benar tidak bocor dijalan. Wajar Presiden yakin mampu melanjutkan Program MBG, Koperasi Rakyat, Pendidikan dan progran lainnya yang memang banyak membutuhkan dana. Duitnya ada, Tidak usyah kuatir, Justru para oknum pejabat yang ketar ketir karena peluang korupsi sekarang tertutup.
Informasi seperti ini wajib di ketahui oleh seluruh rkyat. Tadi setelah membaca disway.id kepada teman sesama olahragajoging dan pimpong awak anjurkan membaca Informasi dari Asli Garut. Bukan soal dodol garut dan tukang cukur garut tetapi Bapak Professor (HC Burhanuddin Abdullah.
Salamsalaman
DeniK
Untuk memberantas korupsi belajarlah ke negeri china .
Kalau perlu KPK di isi oleh orang Tiongkok yang berpengalaman dan tidak punya kepentingan politik disini.
imau compo
Saya sama dengan Presiden Prabowo, sama-sama punya harapan, kita dapat mencapai GDP 8% dan mempertahankannya selama satu dekade. Setelah itu… terbayang sudah… kita akan jadi negara maju.
Namun, saya kaget dengan peta jalannya, underground. Saya juga melihat masalah negara ini sama seperti yg beliau lihat, tapi tidak membayangkan peta jalan seperti itu yg akan diambilnya, bahkan tidak akan diambil oleh siapapun di republik ini. Rasanya pembuat film di negeri ini pun tidak berani bermimpi segila itu…. segila penulis naskah film India.
Memang itu yang dilakukan oleh Cina sehingga Cina muncul seperti cerita dalam film. Penegakan hukum yg ketat sehingga survei terakhir menunjukkan Cina termasuk dalam satu di antara sepuluh negara teraman di dunia utk jalan sendiri di malam hari. Tidak perlu teori -teori seperti yang ada dalam journal, mulai dari rasio PhD di suatu negara sampai ke teori ekonomi makro. Semua itu ditumbangkan Cina. Jangan sebut lagi teori kualitas dimana Motorola membuat pager dengan umur 1000 tahun. Teori itu sdh tumbang pada setting paradigmanya atau filosofinya.