Home Catatan Dahlan Iskan Meritokrasi Ponorogo
Catatan Dahlan Iskan

Meritokrasi Ponorogo

Bagikan
Bupati Ponorogo ditangkap KPK
Sugiri Sancoko dan reog Ponorogo-Foto: Dokumentasi Pemkab Ponorogo-
Bagikan

Harga jabatan itu seperti asap. Bisa dilihat, bisa dirasakan tapi tidak bisa dipegang. Tapi asap itu membumbung tinggi. Terlihat dari mana-mana.

Pun dulu. Bupati Nganjuk. Tiap Jumat khotbah keliling masjid. Ditangkap KPK juga. Soal yang sama. Jangan-jangan soal ini sebenarnya terjadi di mana-mana. Hanya saja ada yang bernasib sial seperti Ponorogo dan Nganjuk.

”Nasib?”

Sebenarnya juga tidak sepenuhnya nasib. Soal minta uang jabatan seperti itu pasti segera bocor secara internal. Masalahnya: tidak semua internal berani melaporkannya. Apalagi kalau laporan itu bisa dipakai untuk menjebaknya.

Aneh. Seorang bupati berani minta bayaran untuk mengangkat pejabat di bawahnya. Apakah ia begitu yakin tidak ada salah satu internal yang akan melaporkannya? Apakah ia menyangka semua orang di internalnya takut kepadanya?

Persaingan untuk memperoleh jabatan memang sangat keras. Lalu muncullah harga jabatan. Tidak semua kebagian jabatan. Lalu terjadilah hukum pasar. Jual beli jabatan.

Dengan tertangkapnya bupati Ponorogo, kita semua tahu: meritokrasi hanyalah istilah yang enak diucapkan tapi tidak bisa dilaksanakan. Ternyata yang bisa dapat jabatan adalah yang mau membayar. Bukan yang mampu.

Meritokrasi hanya ironi. (DAHLAN ISKAN)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 8 November 2025: Asgar Underground

Hasyim Muhammad Abdul Haq

“Prabowo, katanya, adalah satu-satunya presiden yang menyiapkan diri sejak lama untuk menjadi presiden.” Sudah menyiapkan diri sejak lama tapi eksekusinya sampai sejauh ini belum terlihat jelas. Sudah setahun lho jadi presiden. Uang yang diselamatkan dari korupsi, narkoba, dan judol masih belum terlihat secara kasat mata. Dampak di masyarakat pun belum terlihat. Kalau presiden yang sudah menyiapkan diri sejak lama saja tidak bisa mengeksekusi kebijakan secara cepat, apalagi yang “mendadak presiden”?

Bahtiar HS

Prabowo adl satu2nya presiden yg menyiapkan dirinya sejak lama jadi presiden. Itu dlm arti yg sebenarnya. Ya, bagaimana tdk nyiapkan diri? Sampe tuwuk, jare Cak Mul. Prabowo satu2nya presiden yg ikut TRY OUT pilpres paling banyak dari siapapun di Indonesia. Empat kali! Nggak bosan blas! Pertama, latihan jadi cawapres dulu. Berpasangan dg Megawati 2009. Kalah lawan SBY. Kedua, naik kelas jadi capres dg Hatta Rajasa cawapres 2014. Kalah dari Jokowi. Tp suara mayan 46,85%. Ketiga, capres dg Sandi Uno cawapres 2019. Keok lagi lawan Jokowi. Suara msh mayan 44,5%. Keempat, capres dg anak itu sbg cawapres 2024. Baru menang telak 58,6% dari Ganjar dan Anies. Lihat! 2014 dan 2019 perolehan suaranya gak selisih banyak. Artinya pendukungnya ckp militan. Jd pas menang, sumbangan suara Jokowi cuma 14%. Gak signifikan. Andai gak sama anak itu, misal pilih Mas AHY sbg cawapres, Prabowo msh kans menang jika sisa 56% suara Jokowi lari ke Ganjar dan Anies.

Bagikan
Artikel Terkait
Catatan Dahlan Iskan

Tetap Perawan

Mungkin pabrik-pabrik itu akan berjasa mempertahankan lingkungan alam Sulut dan Banggai. Tapi...

Rob Reiner dan istri semasa hidup.--
Catatan Dahlan Iskan

Ateis Rob

Tapi tetap saja Nick punya jiwa yang tidak stabil. Ia pernah memutuskan...

Catatan Dahlan Iskan

Tambang Triliun

Akhirnya perusahaan tersebut secara resmi mengajukan proposal bisnis ke PBNU. Saya tidak...

Puisi Ayah
Catatan Dahlan Iskan

Puisi Ayah

Papa mungkin tidak selalu bisa memberi apa yang kau inginkan, tapi papa...