Weah dikenal sebagai sosok yang konsisten menolak segala bentuk ketidakadilan. Dalam perannya sebagai Honorary Captain panel ini, ia menjadi jembatan antara generasi pemain masa lalu dan masa kini, memastikan suara para atlet tetap didengar dan dilindungi.
FIFA Dorong Aksi Nyata, Bukan Sekadar Kampanye
Langkah FIFA ini bukan sekadar kampanye simbolis. Dalam beberapa tahun terakhir, organisasi yang bermarkas di Zürich itu telah memperketat aturan disipliner terkait insiden rasisme di stadion dan media sosial. FIFA juga mendorong federasi nasional untuk menerapkan sanksi tegas kepada klub, suporter, atau individu yang terlibat dalam tindakan diskriminatif.
Infantino menegaskan bahwa FIFA tidak akan mentolerir pelanggaran nilai-nilai kemanusiaan. “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melindungi permainan ini, para pemainnya, dan masyarakat yang mencintainya,” ujarnya.
Dengan dukungan penuh dari tokoh sekelas George Weah dan seluruh anggota panel, FIFA berharap gerakan Global Stand Against Racism dapat menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas, keberagaman, dan keadilan dalam sepak bola dunia.