finnews.id – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) mengambil langkah tegas terhadap praktik penyalahgunaan bahan bakar bersubsidi. Sebanyak 3.500 kendaraan di Sumatera Barat (Sumbar) resmi diblokir aksesnya dalam sistem MyPertamina sejak awal 2025 karena terindikasi menyelewengkan BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar.
Sales Area Manager (SAM) Retail Sumatera Barat Pertamina Patra Niaga, Fakhri Rizal Hasibuan, mengatakan pemblokiran dilakukan setelah monitoring digital menunjukkan adanya transaksi mencurigakan di sejumlah SPBU.
“Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina memastikan BBM subsidi benar-benar tepat sasaran kepada masyarakat yang berhak,” ujarnya di Padang, Minggu (9/11/2025).
Menurut Fakhri, sistem digitalisasi MyPertamina memungkinkan perusahaan memantau pola pembelian BBM di seluruh SPBU secara real time.
“Dari hasil pemantauan, ditemukan transaksi berulang dalam jumlah besar setiap hari yang tidak sesuai dengan pola penggunaan normal kendaraan pribadi. Itulah yang kemudian kami blokir,” jelasnya.
Selain pemblokiran kendaraan, Pertamina juga menjatuhkan sanksi terhadap 54 SPBU di Sumatera Barat sepanjang 2025 karena terbukti melakukan pelanggaran dalam penyaluran BBM bersubsidi.
Pertamina menegaskan bahwa setiap pelanggaran akan mendapat sanksi sesuai tingkat kesalahan.
Mulai dari teguran tertulis, surat peringatan, hingga penghentian pasokan BBM sementara bagi SPBU yang terbukti terlibat.
“Ini dilakukan agar seluruh lembaga penyalur menjalankan operasionalnya secara transparan, tertib, dan sesuai ketentuan hukum,” tegas Fakhri.
Ia juga menambahkan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari pengawasan ketat Pertamina terhadap distribusi BBM subsidi, guna mencegah penyalahgunaan oleh pihak yang tidak berhak.
Langkah tegas Pertamina mendapat dukungan dari Anggota DPR RI asal Sumbar, Andre Rosiade.
Menurutnya, tindakan pemblokiran ribuan kendaraan dan penertiban SPBU nakal adalah langkah penting untuk menciptakan keadilan energi di masyarakat.
“Pertamina perlu terus melanjutkan penertiban seperti ini agar subsidi BBM benar-benar dinikmati rakyat kecil, bukan disalahgunakan oleh pihak tertentu,” kata Andre.
Pertamina terus berupaya menjaga ketepatan sasaran subsidi energi nasional melalui penerapan teknologi digital, transparansi data, dan kolaborasi dengan pemerintah daerah serta aparat penegak hukum.
Pemblokiran kendaraan ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat agar tidak memanfaatkan celah sistem untuk keuntungan pribadi, karena seluruh transaksi kini terpantau secara elektronik melalui aplikasi MyPertamina.
Dengan langkah tegas ini, Pertamina berharap distribusi BBM subsidi semakin tertib dan adil, serta tidak lagi dimanfaatkan oleh oknum tertentu.
“Kami ingin memastikan energi bersubsidi benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang membutuhkan,” tutup Fakhri.